Rabu, 18 April 2012

Tugas makalah Nuraisyah-105104038


Nama  : Nuraisyah
Nim     :105104038
Kls       : B

      1.Teori-teori stimulus respon
a.      Ivan Petrovich Pavlov
     Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direktur departemen fisiologi pada Institute of Experimental Medicine dan memulai penelitian mengenai fisiologi pencernaan.Ivan Pavlov meraih penghargaan nobel pada bidang Physiology or Medicine tahun 1904. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikologi behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Work of Digestive Glands (1902) dan Conditioned Reflexes (1927).
Ia meninggal di Leningrad pada tanggal 27 Februari 1936. Sebenarnya ia bukan seorang sarjana psikologi dan ia pun tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik.Cara berpikirnya adalah sepenuhnya cara berpikir ahli ilmu faal, bahkan ia sangat anti terhadap psikologi karena dianggapnya kurang ilmiah.
Dalam penelitiannya Pavlov selalu berusaha menghindari konsep-konsep maupun istilah-istilah psikologi. Sekalipun demikian, peranan Pavlov dalam psikologi sangat penting, karena studinya mengenai refleks-refleks akan merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviorisme. Pandangannya yang paling penting adalah bahwa aktivitas psikis sebenarnya tidak lain daripada rangkaian-rangkaian refleks belaka.Karena itu, untuk mempelajari aktivitas psikis (psikologi) kita cukup mempelajari refleks-refleks saja. Pandangan yang sebenarnya bermula dari seorang tokoh Rusia lain bernama I.M. Sechenov. I.M. yang banyak mempengaruhi Pavlov ini, kemudian dijadikan dasar pandangan pula oleh J.B. Watson di Amerika Serikat dalam aliran Behaviorismenya setelah mendapat perubahan-perubahan seperlunya.
     Ia sebenarnya bukanlah serjana psikoligi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah eorang serjana ilmu faal yang fanatic. Pavlov lebih tertarik pada fisiologi ketimbang psikologi.ia melihat pada ilmu psikiatri yang maih baru saat itu sedikit meragukan. Namun ia sungguh-sungguh berfikir bahwa reflex terkondisi dapat menjelaskan perilaku orang gila. Sebagai cotoh, ia mengusulkan,mereka yang menarik diri dari dunia bisa menghubungkan semua rangsangan dengan luka atau ancaman yang mungkin. Gagasanya memainkan peran besar dalam teori psikologi behavioris, diperkenalkan oleh john Watson sekitar 1913.
      Eksperimen dan karya yang membuat Pavlov memiliki reputasi di bedang psikologi sebenarnya bermula sebagai studi dalam pencernaan. Ia sedang mencari proses pencernaan pada anjink , khusunyahubungan timbale balik antara air liur dan kerja perut. Dalam penelitiannya tersebut ia melihat bahwa subyek penilitiannya (seekor anjink) akan mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia sadar kedua hal itu berkaitan erat dengan refleks dalam sistem syaraf otonom , tanpa air liur, perut tidak membawa pesan untuk melalui pencernaan. Pavlov ingin melihat bahwa rangsangan luar dapat mempengaruhi proses ini, maka ia membunyikan metronom dan di saat yang sama ia mengadakan percobaan anjink.
Clas Conditioning (pengkondisian atau persyaratan atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui  percobaanya terhadap anjing,di mana perangsang asli dan netral  dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkanreaksiyang diinginkan
.
Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).
Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan air liur.
Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan.
Gambar keempat. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).
Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi bel di berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan. Karena pada awalnya (gambar 2) anjing tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi bel.
Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction  atau penghapusan.
1.US(unconditioned stimulus) :  Stimulus asli atau netral: Stimulus tidak dikondisikan yaitu stimulus yang langsung menimbulkan respon,misalnya daging dapat merangsang  anjing untuk mengelurkan air liur.
2.UR (unconditioned respons) : disebut perilaku responden (respondent behavior) respon tak bersyarat,yaitu respon yang muncul dengan hadirnya US,yaitu air liur anjing keluar karena anjing melihat daging
3.CS (conditioning stimulus) : stimulus bersyarat yaitu stimulus yang tidak dapat langsung menimbulkan respon.Agar  dapat menimbulkan respon perlu dipasangkan dangan US secara terus-menerus agar menimbulkan respon.Misalnya bunyi bel akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur jika selalu dipasangkan dengan daging.
4.CR (conditioning respon) : respon bersyarat,yaitu respon yang muncul dengan hadirnya CS,Misalnya: air liur anjing keluar karena anjing mendengarkan bel. Menilik psikologi behavioristik menggunakan suatu pendekatan ekperimental, refleksiologis objektif pavlov tetap merupakan model yang luar biasa dan tidak tertandingi.
Bila dicontohkan dalam kehidupan nyata teori pavlov ini bisa diterapkan. Sebagai contoh untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang “sangat suka (UCR)” dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom dia akan sangat suka dengan coklat pemberian anda.
Berdasarkan teori, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang,  selanjutnya cukup dengan bertemu dengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS, CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh pavlov.
Dari eksperimen Pavlov setelah pengkondisian atau kebiasaan dapat diketahui bahwa daging yang menjadi stimulus alami(ucs = Unconditional Stimulus = Stimulus yang yang tidak dikondisikan) dapat digantikan dengan bunyi lonceng sebagai stimulus yang yang dikondisikan ( CS = Conditional Stimulus = Stimulus yang dikondisikan).ketika lonceng dibunyikan ternyata air liur anjing keluar sebagai respon yang dikondisikan.Dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang dapat umtuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan,sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.
Setelah beberapa saat,anjing itu yang hanya sebelum mengeluarkan luir saat mereka melihat dan memakan makanannya akan mengeluarkan air liur aat metronome itu bersuara,malahan jika tiada makanan ada.ia kemudian mengekslorasi  fenomena ini dan kemudian mengembangkan studi perilaku yang dikondisikan,yang dikenal dengan teori Classical Conditioning.Menurut teori ini,ketika makanan dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel maka bunyi bel itu akan menghasilokan responyang sama,yaitu keluarnya air liur dari sianjing percobaan.
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
Pada 1903 Pavlov menerbitkan hasil eksperimennya dan menyebutkan”refleks terkondisikan,”berbeda dari dari refleks halus,seperti.Pavlov menyebutkan proses pembelajaran ini (sebagai contoh,saat sistem saraf anjing menghubungkan suara metronome dengan makanan)”pengkondisian”.Ia juga menemukan bahwa refleks terkondisi akan tertekan bila rangsangan ternyata selalu salah”salah”.Jika metronom bersuara berulang-ulang dan tidak ada makanan,anjing akan berhenti mengeluarkan ludah.hasil karya ini bahkan menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel.Selain itu teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviorisme,sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar.
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.

1 komentar: