Kamis, 19 April 2012

Arini Suastika 105104037


1. Analisislah percakapan teman anda dengan menggunakan teori-teori linguistik berdasarkan situasi: di mana, kapan, dan siapa dalam peristiwa tersebut?

Jawab:

A. Teori Ferdinand De Saussure
Ferdinand De Saussure dijuluki sebagai Bapak linguistik modern. Pandangan-pandangannya mengenai studi bahasa di muat dalam bukunya. Pandangan beliau yang paling terkenal mengenai Langage, Langue, Parole serta Signifie dan Signifiant.
Berikut analisis percakapan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra, di ruang DH 104, pukul 08.30 WITA pada hari Senin sebelum mata kuliah MKI.

Langage = Langue + Parole.

Arini: “Asma, bagaimana maksudnya tugas Telaah Kurikulum itu do? Deppa selesai
Ujama do.”
Asma: “Cinampepi kujelaskanki je, purapi uruki bo’bo’na Ayu je.

Arini dan Asma memiliki langage yang sama yaitu keduanya menggunakan bahasa bugis yang menandakan keduanya berasal dari suku bugis. Namun, keduanya memiliki langue yang berbeda, terbukti pada dialek do dan je. Dialek do  berarti ia berasal dari daerah Bulukumba dan dialek je berarti ia berasal dari dari Pinrang. Parole dapat diamati dari percakapan keduanya. Parole adalah bahasa yang konkret dan diucapkan oleh seseorang.

Selain itu kajian Ferdinand yang terkenal adalah signifie dan signifiant. Berikut percakapan yang dilakukan oleh Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, di ruang DH 106, pukul 09.00 WITA pada pagi hari ketika mahasiswa sedang istirahat.

Desi: “Apana ri jama tugas psikolinguistik?”
Yuni: “Cinampepi je.”
Signifie: Jama adalah J/a/m/a/
Signifiant: Jama adalah kerja.


B. Teori Leonard Bloomfield
Teori ini menentang aliran mentalisme dan mengikuti aliran behaviorisme. Menurut Bloomfield suatu bahasa dapat dikaji atau dianalisis apabila seseorang mengucapkan bunyi dan tidak dapat diamati hanya dengan perilaku dan mental.
Menganalisis percakapan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra, di ruang DH 103, pukul 10.00 WITA hari Kamis sebelum mata kuliah Analisis Wacana. 

Ismi sedang duduk dan sebuah laptop di depannya. Tiba-tiba Neya masuk dalam ruang kelas.
Ismi: “Hei Neya, apakah kamu sudah mengirim cerpen melalui email?”
Neya: “Belum Ismi, saya akan mengirimnya setelah mata kuliah Analisis Wacana.”

Apa yang terjadi di dalam otak Ismi saat melihat Neya masuk dalam ruang kelas sampai perilaku dan kegiatan Ismi tidak dapat diamati, begitupun yang terjadi di dalam otak Neya setelah mendengar suara Ismi dan membuatnya bertindak sangat tidak penting.
Jadi yang dapat dianalisis adalah ucapan dari Ismi dan Neya. Berikut analisis percakapan tersebut berdasarkan tataran linguistik:
1.      Fonem: percakapan tersebut terdiri dari beberapa fon.

2.      Morfem:
a) Hei, Neya, apa-, kah-, me-, kirim, me-, lalu-.
b)  akan, me-, kirim-, nya-, mata, kuliah.

3. Frasa:
a) Hei Arini, apakah kamu, sudah mengirim, melaui email.
b) belum Ismi, saya akan, mengirimnya setelah.

4. Kata:
a) Bentuk bebas: Hei, Arini, kamu, sudah, cerpen, email.
b) Bentuk terikat: Apa-, kah-, me-, kirim, me-, Lalu.

a) Bentuk bebas: Belum, Ismi, saya, akan, setelah, mata, kuliah, analisis, wacana.
b) Bentuk terikat: me-, kirim, nya-, mata kuliah, Analisis Wacana.

5. Kalimat:
a) Hei Neya, apakah kamu sudah mengirim cerpen melalui email?
b) Belum Ismi, saya akan mengirimnya setelah mata kuliah Analisis Wacana.

C. Teori John Rupert Firth

Menurut John Rupert Firth bahwa dalam mengkaji linguistik yang paling penting adalah konteks dan yang paling dekat dengan konteks adalah tingkatan fonetik dan semantik. Suatu kata akan bermakna apabila dihubungkan dengan konteks.
Menganslisis percakapan berikut dengan menggunakan teori John Rupert Firth. Percakapan yang dilakukan oleh Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di ruang DH 102, pukul 13.05 hari Selasa sebelum mata kuliah Metode Pemb. Bahasa dan Sastra Indonesia.

Sri Astuti: “Siapa yang berminat membeli tas baru?”
Tiba-tiba Indah menjawab
Indah: “Saya berminat membeli tas baru, tetapi saya tidak beruang hari ini.”

Percakapan di atas menunjukkan bahwa Sri Astuti mengajak temannya untuk membeli tas baru, tetapi salah satu temannya menjawab bahwa ia berminat membeli tas baru, namun tidak memiliki uang. Beruang dalam konteks tersebut bermakna memiliki uang.
1. Ber/uang: memiliki uang.
2. Be/ruang: memiliki ruang.
3. Beruang: Binatang.

Selain itu, John Ruperth Firth dikenal juga sebagai tokoh analsis prosodi atau fonologi prosodi.
Menganalisis percakapan Mahasiswa Bahasa dan Sastra di ruang DH 104, pukul 14.05 WITA hari Jum’at sebelum mata kuliah Filsafat Ilmu.

Anti: “Ani, kapan buku Filsafat Ilmu baru terbit?”
Ani: “Buku Filsafat Ilmu baru terbit besok.”

Jadi,
Anti :Kapan/buku Filsafat Ilmu/baru terbit?
Ani: Buku Filsafat Ilmu/baru terbit besok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar