1. Analisislah
percakapan teman anda dengan menggunakan teori-teori linguistik berdasarkan
situasi: di mana, kapan, dan siapa dalam peristiwa tersebut?
Jawab:
A.
Teori Ferdinand De Saussure
Ferdinand
De Saussure dijuluki sebagai Bapak linguistik modern. Pandangan-pandangannya
mengenai studi bahasa di muat dalam bukunya. Pandangan beliau yang paling
terkenal mengenai Langage, Langue, Parole
serta Signifie dan Signifiant.
Berikut
analisis percakapan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra, di ruang DH 104,
pukul 08.30 WITA pada hari Senin sebelum mata kuliah MKI.
Langage
= Langue + Parole.
Arini:
“Asma, bagaimana maksudnya tugas Telaah Kurikulum itu do? Deppa selesai
Ujama
do.”
Asma:
“Cinampepi kujelaskanki je, purapi
uruki bo’bo’na Ayu je.
Arini
dan Asma memiliki langage yang sama yaitu keduanya menggunakan bahasa bugis
yang menandakan keduanya berasal dari suku bugis. Namun, keduanya memiliki
langue yang berbeda, terbukti pada dialek do
dan je. Dialek do berarti ia berasal dari
daerah Bulukumba dan dialek je
berarti ia berasal dari dari Pinrang. Parole dapat diamati dari percakapan
keduanya. Parole adalah bahasa yang konkret dan diucapkan oleh seseorang.
Selain
itu kajian Ferdinand yang terkenal adalah signifie
dan signifiant. Berikut percakapan
yang dilakukan oleh Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, di ruang DH 106,
pukul 09.00 WITA pada pagi hari ketika mahasiswa sedang istirahat.
Desi:
“Apana ri jama tugas
psikolinguistik?”
Yuni:
“Cinampepi je.”
Signifie:
Jama adalah J/a/m/a/
Signifiant:
Jama adalah kerja.
B. Teori Leonard Bloomfield
Teori
ini menentang aliran mentalisme dan mengikuti aliran behaviorisme. Menurut
Bloomfield suatu bahasa dapat dikaji atau dianalisis apabila seseorang
mengucapkan bunyi dan tidak dapat diamati hanya dengan perilaku dan mental.
Menganalisis
percakapan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra, di ruang DH 103, pukul 10.00
WITA hari Kamis sebelum mata kuliah Analisis Wacana.
Ismi
sedang duduk dan sebuah laptop di
depannya. Tiba-tiba Neya masuk dalam ruang kelas.
Ismi:
“Hei Neya, apakah kamu sudah mengirim cerpen melalui email?”
Neya:
“Belum Ismi, saya akan mengirimnya setelah mata kuliah Analisis Wacana.”
Apa
yang terjadi di dalam otak Ismi saat melihat Neya masuk dalam ruang kelas
sampai perilaku dan kegiatan Ismi tidak dapat diamati, begitupun yang terjadi
di dalam otak Neya setelah mendengar suara Ismi dan membuatnya bertindak sangat
tidak penting.
Jadi
yang dapat dianalisis adalah ucapan dari Ismi dan Neya. Berikut analisis
percakapan tersebut berdasarkan tataran linguistik:
1. Fonem:
percakapan tersebut terdiri dari beberapa fon.
2. Morfem:
a) Hei, Neya, apa-, kah-, me-, kirim,
me-, lalu-.
b)
akan, me-, kirim-, nya-, mata, kuliah.
3. Frasa:
a) Hei Arini, apakah
kamu, sudah mengirim, melaui email.
b) belum Ismi, saya
akan, mengirimnya setelah.
4. Kata:
a) Bentuk bebas: Hei,
Arini, kamu, sudah, cerpen, email.
b) Bentuk terikat:
Apa-, kah-, me-, kirim, me-, Lalu.
a) Bentuk bebas: Belum,
Ismi, saya, akan, setelah, mata, kuliah, analisis, wacana.
b) Bentuk terikat: me-,
kirim, nya-, mata kuliah, Analisis Wacana.
5. Kalimat:
a) Hei Neya, apakah
kamu sudah mengirim cerpen melalui email?
b) Belum Ismi, saya
akan mengirimnya setelah mata kuliah Analisis Wacana.
C.
Teori John Rupert Firth
Menurut John Rupert
Firth bahwa dalam mengkaji linguistik yang paling penting adalah konteks dan
yang paling dekat dengan konteks adalah tingkatan fonetik dan semantik. Suatu
kata akan bermakna apabila dihubungkan dengan konteks.
Menganslisis percakapan
berikut dengan menggunakan teori John Rupert Firth. Percakapan yang dilakukan
oleh Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di ruang DH 102, pukul 13.05 hari
Selasa sebelum mata kuliah Metode Pemb. Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sri Astuti: “Siapa yang
berminat membeli tas baru?”
Tiba-tiba Indah
menjawab
Indah: “Saya berminat
membeli tas baru, tetapi saya tidak beruang hari ini.”
Percakapan di atas
menunjukkan bahwa Sri Astuti mengajak temannya untuk membeli tas baru, tetapi
salah satu temannya menjawab bahwa ia berminat membeli tas baru, namun tidak
memiliki uang. Beruang dalam konteks tersebut bermakna memiliki uang.
1. Ber/uang: memiliki
uang.
2. Be/ruang: memiliki
ruang.
3. Beruang: Binatang.
Selain itu, John
Ruperth Firth dikenal juga sebagai tokoh analsis
prosodi atau fonologi prosodi.
Menganalisis percakapan
Mahasiswa Bahasa dan Sastra di ruang DH 104, pukul 14.05 WITA hari Jum’at
sebelum mata kuliah Filsafat Ilmu.
Anti: “Ani, kapan buku
Filsafat Ilmu baru terbit?”
Ani: “Buku Filsafat
Ilmu baru terbit besok.”
Jadi,
Anti :Kapan/buku
Filsafat Ilmu/baru terbit?
Ani: Buku Filsafat
Ilmu/baru terbit besok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar