Rabu, 18 April 2012

KARDINA-105104035


KARDINA
105104035
B/2010
PENDIDIKAN BAHASA & SATRA INDONESIA
TUGAS           :           PSIKOLINGUISTIK III
TEMPAT         :           GEDUNG DH.104 UNM PARANGTAMBUNG
WAKTU          :           PUKUL 10.15
TOPIK                        :           BEASISWA BIDIK MISI
HARI/TANGGAL        :           SENIN, 16 APRIL 2012
P. PERCAKAPAN      :           NURAISYAH, SITTI FATIMAH, & RAHMAWATI.

Nuraisyah        :Eh...apa kemarin nabilang ibu, waktu.ta datang di BAAK?
Sitti Fatimah     :Begini bede’, tidak jadiki di kasih buku bank karena pegawai bank yang batalkan.i.
Nuraisyah        :Kenapa bisa dibatalkanka?
Sitti fatimah    :Nabilang ibu, kewalahan pegawai banknya kalau datang semua mahasiswa aktifkan atm.x di bank bri. Bayangkan itu banyakta.e
Nuraisyah        :Jadi di tundami lagi, awee habis tommi uangku bela.
Sitti fatimah    :Pegawai bank bri katanya yang mau datang langsung ke baak.
Nuraisyah        :Menumpuk tonjiki itu lagi d baak, haruspi itu dari pagi sampai sore.
Sitti fatimah    :Adami sebagian yang sudah ambilki atm.nya nabilang ibu kah.
Nuraisyah        :Kapan kira-kira baru bisa di urus lagi itu nah?
Sitti Fatimah   :Tunggu saja pemberitahuannya, nahubungi jiki lagi nanti.
Nuraisyah        :Baguslah, semoga bisami cair minggu ini bela, tidak ada betulmi uangku kowdong.hehehe
Sitti Fatimah   :Iya z juga nah, katanya nanti itu atm sudah memangmi di aktifkan baru dikasihkanki. Jadi tinggal tanda tanganki kayaknya.
Nuraisyah        :Oh baguspi tu kalau begitu, jadi dag perlumi lagi pergi aktifkan.i toh?
Sitti Fatimah   :Bilang ibu toh, sekalian cairpi dananya baru dibagikanki juga.
Nuraisyah        :Oh biarmi, kah mau tonji di apa.i itu atm kalau tidak ada tonji isi.nya. hahahahaha
Sitti Fatimah   :Tinggal berapa memangmi kah uangmu di atm BNImu?
Nuraisyah        :Tinggal 200 saja, na mauka juga bayar listrik.
Sitti Fatimah   :Masih adaji tuh paeng, cukupji itu. Tenang saja.
Rahmawati      :Saya juga nah tidak adami uangku, mauka minta di mamaku tapi kubilang maumi juga cair toh. Baru seringma juga ambil uang di mamaku, malu-maluka sama adekku?
Sitti Fatimah   :Kenapa.i adekmu kah?
Rahmawati      :Masa nabilangika, wati toh dia yang terima beasiswa tapi dia juga yang paling banyak na ambil uang.
Nuraisyah        :Nah z ini berapa kalima juga minta, tidak enakka sedding bela tapi maumi di apa.i. gara-gara dulu we pa langsung cair 2 kali toh.
Sitti Fatimah   :Bukan gara-gara dulu, gara-gara kitaji yang tidak tau mengatur uang.
Rahmawati      :Ba kalau z, mending cair 1 kali dalam 3 bulan saja dari pada cair 2 kali dalam 6 bulan. Cepat.i kurasa habis kalau begitu.
Nuraisyah        :We adami bapak.
Rahmawat       :Ayo.e ke depan maki, nanti dimarahi semuaki sama bapak bela.

Analisis Percakapan Berdasarkan:
1.      Teori Ferdinand De Saussure
Menurut Ferdinand perilaku bertutur atau tindak tutur sebagai satu rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih, seperti percakapan yang ada di atas antara Nuraisyah, Sitti Fatimah, dan Rahmawati. Perilaku bertutur ini terdiri dari dua bagian kegiatan yaitu bagian-luar dan bagian-dalam. Di dalam otak Nuraisyah terdapat konsep-konsep atau fakta-fakta mental yang dihubungkan dengan bunyi-bunyi linguistik sebagai bentuk yang digunakan untuk mengeluarkan konsep-konsep tersebut.
Seperti pernyataan bahwa jika penutur A ingin mengemukakan sebuah konsep kepada pendengar B, maka konsep itu membukakan pintu perwujudan yang berupa bunyi yang masih berada dalam otak hal itu merupakan fenomena psikologis. Seperti percakapan di atas ketika bunyi itu bergerak dari mulut Nuraisyah melewati udara ke telinga Sitti Fatimah dan hal ini merupakan proses fisik.  Kemudian dari telinga Sitti Fatimah gelombang bunyi itu bergerak masuk ke otaknya dalam bentuk implus. Apabila Sitti Fatimah berbicara dan Nuraisyah mendengarkan, maka proses yang sama akan terjadi pula. Baik ketika Nuraisyah berbicara kepada Rahmawati.
Nuraisyah:           kenapa bisa dibatalkanka?
Sitti Fatimah:       nabilang ibu, kewalahan pegawai banknya kalau datang semua mahasiswa aktifkan ATM.nya di bank BRI.
Percakapan tersebut, termasuk Parole yaitu bahasa yang konkret yang keluar dari mulut seorang pembicara. Jadi, karena sifatnya yang konkret itu maka parole itu bisa didengar. Bahasa yang diucapkan oleh Nuraisyah dapat didengar secara langsung oleh Sitti Fatimah.
2.      Teori Leonard bloomfield
                        Leonard bloomfield seorang tokoh linguistik Amerika, sebelum mengikuti aliran behaviorisme dari watson dan Weiss, adalah seorang penganut paham mentalisme yang sejalan dengan teori psikologi Wundt. Jadi analisis percakapan di atas jika berdasarkan teori Leonard bloomfield dapat dilihat dari kata-kata Nuraisyah “We adami bapak” kemudian perkataan tersebut diterima oleh Rahmawati “Ayo.e ke depan maki, nanti dimarahi semuaki sama bapak bela”. Dari perkataan tersebut Rahmawati melakukan tindakan untuk bergegas meninggalkan tempat duduk dan maju ke depan.
3.      Teori John Rupert firth
Menurut Firth dalam kajian linguistik yang paling penting adalah konteks. Susunan dari konteks-konteks ini membentuk satu keseluruhan dan kegiatan-kegiatan yang penuh arti. Maksudnya, tiap-tiap unsur pada tiap tingkatan mempunyai arti yang dapat dibedakan dan dianalisis. Firth juga menekankan bahwa makna merupakan pengkajian bahasa, semua analisis linguistik dan pernyataan-pernyataan tentang linguistik haruslah merupakan analisis dan pernyataan mengenai makna.
Rahmawati           :Masa nabilangika, wati toh dia yang terima beasiswa tapi dia juga yang paling banyak na ambil uang.
Nuraisyah             :Nah z ini berapa kalima juga minta, tidak enak sedding bela tapi maumi di apa.i. gara-gara dulu we pa langsung cair 2 kali toh.
Kata tidak enak dalam percakapan tersebut yang diucapkan oleh Nuraisyah bisa saja bermakna makanan yang tidak enak atau tidak lezat dan sebagainya. Namun, jika kita melihat dari konteks kalimat tersebut maka makna kata tidak enak berubah menjadi sebuah perasaan yang bermakna segan dan malu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar