Tugas I Apresiasi Puisi Indonesia
Tugas 1
1. Buatlah
sebuah contoh pantun yang di dalamnya terdapat nama Anda!
2. Buatlah
sebuah contoh syair!
Jawaban:
1. Naik perahu ke pulau seberang,
Pergi bersama Fadilah Neyarasmi.
Jangan suka berbuat curang,
Nanti dapat murka ilahi.
2. Malam
gelap dihiasi bulan
Sambil diam menengadah pelan
Dalam hati kan kusematkan
Ucap syukur atas karunia Tuhan
Tugas 1
SOAL
1.
Apakah bahasa memengaruhi perilaku manusia?
2.
berikan contoh:
a)
bahasa dan realita
b)
bahasa dan perilaku!
JAWABAN
1.
Apakah bahasa memengaruhi perilaku manusia?
Iya, bahasa jelas mampu memengaruhi perilaku
manusia, karena fungsi dan peranan bahasa sendiri dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai alat komunikasi, alat kontrol sosial, alat interpretasi diri
serta ekspresi diri.
Manusia yang selalu berbahasa yang baik dan
benar akan terlihat dari perilakunya sehari-hari yang juga sopan, santun serta
mengerti dimana harus menggunakan bahasa secara efektif. Sedangkan manusia yang
sudah terbentuk dengan terbiasa berbahasa yang buruk dan kasar akan menunjukkan
bahwa perilakunya yang brutal dan suka seenaknya tanpa memandang dan menghargai
orang-orang disekitarnya.
Oleh karena itu sangat disarankan agar sebaiknya
kita mengunakan bahasa yang baik dan benar untuk menunjukkan sisi positif dari
diri kita kepada orang lain. Hal ini tentu saja menguntungkan kedua belah
pihak. Kita akan dihormati dan orang lain pun akan merasa sangat senang karena
dihargai.
2.
>> Bahasa dan
realita
1)
Ketika seseorang
mengatakan “mobil”, maka tanpa perlu melihat benda itu, kita sudah memahami
bahwa benda yang dimaksud adalah kendaraan roda empat yang dijalankan oleh mesin.
2)
ketika seseorang
mengatakan “gunting” maka makna yang akan muncul di pikiran kita adalah alat
yang digunakan untuk memotong sesuatu. Karena kita sudah sering melihat dan
tidak asing dengan benda yang dikatakannya, sehingga akan tersirat ciri-ciri
dari benda yang dimaksud.
>> Bahasa dan
perilaku
1)
Seseorang yang menghargai orang yang lebih tua ketika hendak
berbicara, maka akan menundukkan kepala dan tidak selalu menatap mata orang
yang diajaknya bicara tersebut secara langsung.
2) di Negara kita, pada saat hendak menerima tamu atau mempersilakan
seseorang, maka kita akan mengucapkan kata “silakan” atau “mari” diiringi
gerakan tangan sebagai tanda penghormatan.
Nama : Fadilah Neyarasmi
NIM : 105104060
Kelas
: B
Prodi : PBSI
soal
Ä Jelaskan menurut pendapat Anda antara bahasa
dan pikiran, lengkap dengan bukti teori dari ahli-ahli!
Jawaban
Ä Menurut saya, bahasa dan pikiran itu
berbeda dan tidak lahir secara bersamaan. Pikiran terlebih dahulu ada pada diri
seseorang kemudian dilanjutkan dengan bahasa. Ada beberapa alasan yang
mendasari pemikiran saya. Pertama, bayi yang masih kecil tidak akan mampu
berbahasa namun ia dapat berpikir, misalnya ketika bayi sedang lapar maka ia
akan menangis, saat bayi melihat orang asing atau orang yang tidak pernah
ditemuinya sebelumnya, maka ia akan merasa takut kemudian menangis. Kedua,
seseorang yang membuat karya dengan hasil pemikirannya tentu akan
mempublikasikan karya tersebut agar diketahui banyak orang, maka disinilah
peranan bahasa itu digunakan.
Manusia
dapat berpikir tanpa menggunakan bahasa, tetapi bahasa dapat mempermudah
kemampuan belajar dan mengingat, memecahkan persoalan dan menarik kesimpulan.
Bahasa memungkinkan individu menyandi peristiwa dan objek dalam bentuk
kata-kata. Dengan bahasa, individu mampu mengabstraksikan pengalamannya dan
mengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem lambang
yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.
Pendapat saya sesuai dengan teori yang
diungkapkan oleh Chomsky yang menyatakan bahwa bahasa adalah objek natural yang
merupakan bagian dari kelebihan yang dimiliki manusia. Bahasa bagi Chomsky
adalah cerminan dari pikiran dan produk dari kecerdasan manusia. Dengan
memahami properti bahasa alami seperti struktur, organisasi, dan tata cara
penggunaannya, peneliti akan memahami karakteristik manusia secara alami (human
nature).
Nama : Fadilah Neyarasmi
Nim : 105104060
Tugas Psikolinguistik
Menganalisis percakapan
berdasarkan teori-teori linguistik!
Tempat : Ruang Kamar
Tanggal : 17 April 2012
Waktu : Pukul 17.30 WITA
Pelaku : 2 orang (Niar dan Dilha)
Transkrip hasil percakapan:
Niar : Dilha, bagaimanami
midmu yang metode?
Dilha : Yah begitulah,
ternyata open bookki padeng. Andaikan kutahu pasti ndak susah-susahja
menghafal.
Niar : Oh, baguslah. Eh
ada djie kau belikanka titipanku tadi, yang kusmsko?
Dilha : (Langsung membuka
tas dan mengambil roti/cemilan yang dimaksud Niar).
Niar : Mantap!
Dilha : Oh iya mana Tiefa?
Niar : Pergi cuci mata.
Streski beng habis mid yang kemarin.
Dilha : Hahah, baru djie
begitu. Enaknya itu, baru ndak ajak-ajakki.
Analisis:
·
Teori
Ferdinand De Saussure
De Saussure menjelaskan bahwa
perilaku bertutur atau tindak tutur (speech act) sebagai satu rangkaian
hubungan antara dua orang atau lebih, seperti yang dilakukan antara N (Niar)
dengan D (Dilha) dalam percakapan di atas. Perilaku bertutur ini terdiri dari
dua bagian kegiatan yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar dibatasi
oleh mulut dan telinga sedangkan bagian dalam oleh jiwa atau akal yang terdapat
dalam otak pembicara dan pendengar. Jika N berbicara maka D menjadi pendengar,
dan jika B berbicara maka N menjadi pendengar.
Di dalam otak penutur N terdapat
konsep-konsep atau fakta-fakta mental yang dihubungkan dengan bunyi-bunyi
linguistik sebagai perwujudannya yang digunakan untuk melahirkan atau
mengeluarkan konsep-konsep tersebut. Baik konsep maupun imaji bunyi itu
terletak dalam satu tempat yaitu di pusat penghubung yang berada di otak.
Seperti halnya yang terlihat pada percakapan di bawah ini:
Niar : Dilha, bagaimanami midmu yang metode?
Dilha : Yah begitulah, ternyata open bookki
padeng. Andaikan kutahu pasti ndak susah-susahja menghafal.
Penutur N
ingin mengatakan “Dilha, bagaimanami
midmu yang metode?” kepada penutur D, maka sebelumnya iya haruslah
“membukakan” pintu kepada perwujudannya yang berupa imaji bunyi yang masih berada
dalam otak dan merupakan fenomena psikologis. Kemudian dengan terbukanya pintu
imaji ini, otak pun mengirim satu impuls yang sama dengan imaji bunyi itu
kepada alat-alat ucap yang mengeluarkan bunyi, dan merupakan proses fisiologis.
Kemudian gelombang bunyi itu bergerak dari mulut N melewati udara ke telinga D,
dan ini merupakan proses fisik. Dari telinga D gelombang bunyi bergerak terus
masuk ke otak D dalam bentuk impuls. Lalu terjadilah proses psikologis yang
menghubungkan imaji bunyi ini dengan konsep yang sama, seperti yang ada dalam
otak N.
·
Teori
Leonard Bloomfield
Leonard Bloomfield merupakan
seorang tokoh linguistik yang menganut aliran perilaku atau behaviorisme.
Menurutnya, unsur-unsur linguistik diterangkan berdasarkan distribusi unsur-unsur
di dalam lingkungannya di mana unsur-unsur itu berada. Teori linguistik
Bloomfield juga terdapat pada percakapan di atas, seperti halnya dengan anekdot
Jack and Jill yang pernah ia kemukakan.
Niar : Oh, baguslah. Eh
ada djie kau belikanka titipanku tadi, yang kusmsko?
Dilha : (Langsung membuka
tas dan mengambil roti/cemilan yang dimaksud Niar).
Niar : Mantap!
Berdasarkan percakapan di atas, dapat
disimpulkan bahwa, Niar menanyakan tentang cemilan atau roti yang dititipkannya
pada Dilha untuk dibelikan sepulang kuliah. Dilha paham maksud Niar lalu
mengambil kue tersebut dari dalam tas kemudian ia berikan kepada Niar.
Secara skematis peristiwa itu
dapat digambarkan sebagai berikut:
S r……………………………..s R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penjelasan:
(1) Niar
bertanya tentang roti (S=stimulus).
(2) Otak
Niar mulai bekerja ketika menanyakan tentang roti itu.
(3) Perilaku
atau kegiatan Niar sewaktu berkata kepada Dilha (r=respons).
(4) Bunyi-bunyi
atau suara yang dikeluarkan Niar waktu berbicara kepada Dilha.
(5) Perilaku
atau kegiatan Dilha sewaktu mendengarkan bunyi-bunyi atau suara yang
dikeluarkan Niar (S=stimulus).
(6) Otak
Dilha bekerja mulai dari mendengar bunyi suara Niar sampai bertindak.
(7) Dilha
bertindak mengambil roti dari dalam tas, memberikannya kepada Niar (R=respons)
Nomor (3), (4), dan (5) yairu (r
s) adalah lambing atau perilaku berbahasa yang dapat diobservasi secara
fisiologis, sedangkan yang dapat diamati atau diperiksa secara fisik hanyalah
nomor (4).
·
Teori
John Rupert Firth
Menurut Firth struktur bahasa
itu terdiri atas lima tingkatan yaitu tingkatan fonetis, leksikon, morfologi,
sintaksis, dan semantis. Firth lebih memerhatikan pada tingkatan fonetik dan
tingkatan semantik sedangkan tingkatan lain kurang diperhatikan. Misalnya pada
penggalan percakapan di bawah ini:
Dilha : Oh iya mana Tiefa?
Niar : Pergi cuci mata.
Streski beng habis mid yang kemarin.
Dilha : Hahah, baru djie
begitu. Enaknya itu, baru ndak ajak-ajakki.
Berdasarkan arti sintagmatik, kata “cuci mata”
mengandung beberapa makna tergantung konteks kalimatnya. Yaitu: cuci mata dalam artian sebenarnya, bisa
juga cuci mata dalam artian pergi
melihat-lihat sesuatu sambil berjalan-jalan.
Berdasarkan arti
paradigmatic, kata “cuci mata” yang sesuai dengan konteks percakapan di atas
adalah makna yang kedua atau dalam artian pergi melihat-lihat sambil
berjalan-jalan. Hal ini terlihat pada percakapan selanjutnya yaitu: Enaknya itu, baru ndak ajak-ajakki.
Salah satu dimensi arti dari lima dimensi seperti
yang disebutkan di atas adalah dimensi hubungan kata-kata, hal ini tidak boleh
dipisahkan dari konteks situasi dan budaya. Arti satu tergantung dari kolokasi
yang mungkin dari kata itu.
PEMBAHASAN
ASPEK
NEUROLOGI BAHASA
1.
Struktur
Fungsi, dan Pertumbuhan Otak
Otak
adalah salah satu komponen dalam system saraf manusia. Komponen lainnya adalah
sumsum tulang belakang atau medulla spinalis dan saraf tepi. Otak adalah organ yang paling
penting dalam tubuh manusia. Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh.
Proses pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni
sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak yang
mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru.
Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
Berdasarkan hasil
penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badan
ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Otak
seorang bayi ketika baru dilahirkan beratnya hanyalah kira-kira 25% dari berat
otak orang dewasa; sedangkan makhluk primate lain seperti kera dan simpanse
adalah 70% dari otak dewasa (Menyuk, 1971:31). Sewaktu dewasa manusia mempunyai
otak seberat 1350 gram, sedangkan simpanse dewasa hanya 450 gram (Slobin,
1971:118). Perbedaan otak manusia dan otak makhluk lain seperti kera dan
simpanse, bukan hanya terletak pada beratnya saja, melainkan juga pada struktur
dan fungsinya. Pada otak manusia ada bagian-bagian yang sifatnya dapat disebut
manusiawi, seperti bagian-bagian yang berkenaan dengan pendengaran, ujaran,
pengontrolan alat ujaran, dan sebagainya.
Pada
otak makhluk lain tidak ada bagian-bagian yang berkenaan dengan ujaran itu.
Sebaliknya pada otak makhluk lain, banyak bagian yang berhubungan dengan
insting. Otak terdiri dari dua hemisfer (belahan), yaitu hemisfer kiri dan
hemisfer kanan, yang dihubungkan oleh korpus kolosum. Tiap-tiap hemisfer
terbagi lagi dalam bagian-bagian besar yang disebut sebagai lobus, yaitu lobus
frontalis, lobus paritelis, lobus oksipitalis, dan lobus temporalis.
Permukaan otak yang disebut sebagai korteks
serebri tampak berkelok-kelok membentuk lekukan (disebut sulkus) dan benjolan
(disebut girus). Dengan adanya sulkus dan girus ini permukaan otak yang disebut
korteks serebri itu menjadi lebih luas. Korteks serebri ini mempunyai peranan
penting baik pada fungsi elementer, seperti pergerakan, perasaan dan
pancaindra, maupun pada fungsi yang lebih tinggi dan kompleks yaitu fungsi
mental, atau fungsi luhur atau fungsi kortikal (dari kata korteks) yang terdiri
dari isi pikiran manusia, ingatan atau memori, emosi, persepsi, organisasi
gerak dan aksi, dan juga fungsi bicara (bahasa).
Baik otak kiri maupun
kanan membutuhkan stimulasi yang seimbang agar fungsi-fungsinya bisa berkembang
secara optimal. Tak mungkin hanya merangsang otak kiri atau otak kanan saja.
Para pakar psikologi menilai, jika stimulasi dilakukan secara seimbang, maka
tak hanya unsur kecerdasan yang akan meningkat melainkan kepribadian anak di
kemudian hari.
Contoh menstimulasi
otak kiri dan kanan di antaranya ketika ibu menyusui, dendang kanlah lagu-lagu
yang terasa nikmat serta belai dan sentuhlah si bayi dengan lembut. Ajak pula
si kecil berbicara meskipun ia belum bisa menjawab ucapan ibu atau ayah nya.
Nah, melodi dari lagu akan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan lirik lagu
yang didendangkan ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang jelas,
stimulasi terhadap bayi mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain, aman,
dan nyaman.
Perkembangan
atau pertumbuhan otak manusia menurut volpe (1987) terdiri atas 6 tahap, yaitu
:
1.
Pembentukan tabung neural
2.
Profilerasi selular membentuk calon sel
neuron dan glia.
3.
Perpindahan selular dari germinal
subependemal ke korteks.
4.
Deferesiasi selular menjadi neuron
spesifik.
5.
Perkembangan akson dan dendrite yang
menyebabkan bertambahnya sinaps (perkembangan dendrite tergantung fungsi daerah
tersebut).
6.
Elimenasi selektif neuron, sinaps, dan
sebagainya untuk spesifikasi.
Perkembangan
tahap 1 sampai 4 pada masa kandungan, dan tidak dipengaruhi oleh dunia luar,
sedangkan tahap 5 dan 6 berlangsung terus setelah lahir, dan dipengaruhi oleh
dunia luar atau keadaan sekitarnya (Goodman, 1987)
Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18 bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia). Oleh karena itu, dua pertama kehidupan disebut juga sebagai masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18 bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia). Oleh karena itu, dua pertama kehidupan disebut juga sebagai masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
B. Fungsi otak manusia
Secara Fisiologi dalam ilmu kedokteran, bagian Otak yang
mempunyai fungsi untuk berpikir, diklasifikasikan menjadi dua belahan yaitu
belahan kanan dan belahan kiri. Belahan kiri berfungsi untuk menggerakan
anggota tubuh sebelah kanan sedangkah belahan otak kanan berfungsi menggerakkan
anggota tubuh yang sebelah kiri. Sedangkan dalam proses berpikir, otak kiri
mempunyai sifat untuk berpikir analisis, konvergen, dan linear. Sedangkan otak
kanan mempunyai sifat berfikir secara holistik, divergen dan acak. Oleh karena
itulah otak kiri sangat bagus dalam melakukan sesuatu yang sifatnya matematis,
logika dan analisis. Sedangkan otak kanan mempunyai kemampuan berfikir yang
tidak berurutan dan terstruktur sehingga bagus dalam melakukan proses
berimajinasi dalam bidang seni, desain maupun kreativitas, maupun dalam
pengelolaan emosi dan hubungan antar manusia.
Ketidakmengertian tentang perbedaan cara berpikir kedua otak
itulah yang menyebabkan kita lebih menghargai kemampuan otak kiri. Sistem
pendidikan pun mendukung ke arah itu yang bisa dilihat ketika menjawab soal
ujian diharapkan siswa menjawab satu macam jawaban yang tepat (konvergen).
Karena yang dilatih adalah otak kiri saja, maka otak kanan yang mewakili dunia
kreatifitas menjadi terbelenggu.
Pemikir otak kanan banyak digunakan oleh kalangan seniman,
ahli desain grafis, pengusaha, dan peneliti. Otak kanan dengan keunikan
sifatnya membuat kita mampu memecahkan masalah ketika proses berpikir linear
yang dikerjakan otak kiri sudah menemui jalan buntu.
Apabila Kita perhatikan di zaman sekarang, penggunaan otak
kiri sudah banyak digantikan oleh alat yang kita sebut komputer. Dari mulai
hitung-hitungan sederhana, hingga program-program yang canggih sudah mulai
diambil alih oleh komputer yang sangat akurat presisinya. Bisa kita katakan
bahwa pekerjaan manusia yang tersisa dan tidak bisa diambil alih oleh komputer
adalah kemampuan seni. Sampai sekarang, belum ada computer yang bisa membedakan
apakah seorang wanita itu cantik atau tidak cantik. Karena itu dengan otak
kananlah kita bisa unggul dari komputer.
Allah menciptakan segala sesuatu ada manfaatnya termasuk
otak yang jelas-jelas kita rasakan kekuatannya. Otak kanan dengan
karakteristiknya dan otak kiri dengan sifat-sifatnya akan menjadi lebih
bermanfaat apabila digunakan secara komplementer. Kita kita ingin mendapatkan
gambaran yang utuh tentang sesuatu hal, maka kita gunakan otak kanan kita,
sedangkan untuk menganalisis perbagian, kita gunakan otak kiri kita. Seorang
pengusaha ketika mencari ide usaha akan menggunakan otak kanannya yang kreatif,
dan setelah ide tersebut didapatkan, barulah otak kiri yang menyusun estimasi
analisis Return of Invesment, Laba Rugi dan sebagainya.
Banyak cara yang dilakukan untuk mensinkronkan kedua otak
kita. Misalnya dengan melakukan senam otak, membuat peta pikiran ketika membuat
catatan, mengasosiasikan dengan imaginasi ketika menghapal dan berhitung dan
lain sebagainya. Karena telah terbukti bahwa otak kanan berkaitan dengan "long
term memory".
Di masa yang akan datang, bisa jadi peranan pemikir otak
kanan lebih banyak dicari dan lebih menjanjikan daripada sekedar menjadi
pemikir otak kiri. Oleh karena itu maka tidak ada kata terlambat untuk mulai
mengaktifkan sisi kanan otak kita.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudah.
2012. Psikolinguistik Kajian Teori.
Makassar: Universitas Negeri Makasssar.
Arifuddin.
2010. Neuropsikolinguistik. Mataram:
Rajawali Pers
Kridalaksana,
Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat.
Jakarta: Gramedia
Abdul Chaer. 2003. Psikolinguistik:
Kajian Teoretik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar