FADILAH NEYARASMI - 105104060

Tugas I Apresiasi Puisi Indonesia

1.      Buatlah sebuah contoh pantun yang di dalamnya terdapat nama Anda!
2.      Buatlah sebuah contoh syair!
Jawaban:
1.       Naik perahu ke pulau seberang,
Pergi bersama Fadilah Neyarasmi.
Jangan suka berbuat curang,
Nanti dapat murka ilahi.

2.      Malam gelap dihiasi bulan
Sambil diam menengadah pelan
Dalam hati kan kusematkan
Ucap syukur atas karunia Tuhan

Tugas 1


SOAL
1.      Apakah bahasa memengaruhi perilaku manusia?
2.      berikan contoh:
a)      bahasa dan realita
b)      bahasa dan perilaku!
JAWABAN
1.      Apakah bahasa memengaruhi perilaku manusia?
Iya, bahasa jelas mampu memengaruhi perilaku manusia, karena fungsi dan peranan bahasa sendiri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai alat komunikasi, alat kontrol sosial, alat interpretasi diri serta ekspresi diri. 
Manusia yang selalu berbahasa yang baik dan benar akan terlihat dari perilakunya sehari-hari yang juga sopan, santun serta mengerti dimana harus menggunakan bahasa secara efektif. Sedangkan manusia yang sudah terbentuk dengan terbiasa berbahasa yang buruk dan kasar akan menunjukkan bahwa perilakunya yang brutal dan suka seenaknya tanpa memandang dan menghargai orang-orang disekitarnya.  
Oleh karena itu sangat disarankan agar sebaiknya kita mengunakan bahasa yang baik dan benar untuk menunjukkan sisi positif dari diri kita kepada orang lain. Hal ini tentu saja menguntungkan kedua belah pihak. Kita akan dihormati dan orang lain pun akan merasa sangat senang karena dihargai.
2.       >> Bahasa dan realita
1)      Ketika seseorang mengatakan “mobil”, maka tanpa perlu melihat benda itu, kita sudah memahami bahwa benda yang dimaksud adalah kendaraan roda empat yang dijalankan oleh mesin.
2)      ketika seseorang mengatakan “gunting” maka makna yang akan muncul di pikiran kita adalah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Karena kita sudah sering melihat dan tidak asing dengan benda yang dikatakannya, sehingga akan tersirat ciri-ciri dari benda yang dimaksud.
       >> Bahasa dan perilaku
1)      Seseorang yang menghargai orang yang lebih tua ketika hendak berbicara, maka akan menundukkan kepala dan tidak selalu menatap mata orang yang diajaknya bicara tersebut secara langsung.
2)     di Negara kita, pada saat hendak menerima tamu atau mempersilakan seseorang, maka kita akan mengucapkan kata “silakan” atau “mari” diiringi gerakan tangan sebagai tanda penghormatan.




Nama                    : Fadilah Neyarasmi
NIM                       : 105104060
Kelas                     : B
Prodi                     : PBSI
soal
Ä  Jelaskan menurut pendapat Anda antara bahasa dan pikiran, lengkap dengan bukti teori dari ahli-ahli!
Jawaban
Ä           Menurut saya, bahasa dan pikiran itu berbeda dan tidak lahir secara bersamaan. Pikiran terlebih dahulu ada pada diri seseorang kemudian dilanjutkan dengan bahasa. Ada beberapa alasan yang mendasari pemikiran saya. Pertama, bayi yang masih kecil tidak akan mampu berbahasa namun ia dapat berpikir, misalnya ketika bayi sedang lapar maka ia akan menangis, saat bayi melihat orang asing atau orang yang tidak pernah ditemuinya sebelumnya, maka ia akan merasa takut kemudian menangis. Kedua, seseorang yang membuat karya dengan hasil pemikirannya tentu akan mempublikasikan karya tersebut agar diketahui banyak orang, maka disinilah peranan bahasa itu digunakan.
         Manusia dapat berpikir tanpa menggunakan bahasa, tetapi bahasa dapat mempermudah kemampuan belajar dan mengingat, memecahkan persoalan dan menarik kesimpulan. Bahasa memungkinkan individu menyandi peristiwa dan objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa, individu mampu mengabstraksikan pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem lambang yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.
          Pendapat saya sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Chomsky yang menyatakan bahwa bahasa adalah objek natural yang merupakan bagian dari kelebihan yang dimiliki manusia. Bahasa bagi Chomsky adalah cerminan dari pikiran dan produk dari kecerdasan manusia. Dengan memahami properti bahasa alami seperti struktur, organisasi, dan tata cara penggunaannya, peneliti akan memahami karakteristik manusia secara alami (human nature).


Nama          : Fadilah Neyarasmi

Nim             : 105104060

Tugas Psikolinguistik
Menganalisis percakapan berdasarkan teori-teori linguistik!
Tempat           : Ruang Kamar
Tanggal           : 17 April 2012
Waktu             : Pukul 17.30 WITA
Pelaku             : 2 orang (Niar dan Dilha)
Transkrip hasil percakapan:
Niar        : Dilha, bagaimanami midmu yang metode?
Dilha      : Yah begitulah, ternyata open bookki padeng. Andaikan kutahu pasti ndak susah-susahja menghafal.
Niar        : Oh, baguslah. Eh ada djie kau belikanka titipanku tadi, yang kusmsko?
Dilha      : (Langsung membuka tas dan mengambil roti/cemilan yang dimaksud Niar).
Niar        : Mantap!
Dilha      : Oh iya mana Tiefa?
Niar        : Pergi cuci mata. Streski beng habis mid yang kemarin.
Dilha      : Hahah, baru djie begitu. Enaknya itu, baru ndak ajak-ajakki.
Analisis:
·         Teori Ferdinand De Saussure
De Saussure menjelaskan bahwa perilaku bertutur atau tindak tutur (speech act) sebagai satu rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih, seperti yang dilakukan antara N (Niar) dengan D (Dilha) dalam percakapan di atas. Perilaku bertutur ini terdiri dari dua bagian kegiatan yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar dibatasi oleh mulut dan telinga sedangkan bagian dalam oleh jiwa atau akal yang terdapat dalam otak pembicara dan pendengar. Jika N berbicara maka D menjadi pendengar, dan jika B berbicara maka N menjadi pendengar.
Di dalam otak penutur N terdapat konsep-konsep atau fakta-fakta mental yang dihubungkan dengan bunyi-bunyi linguistik sebagai perwujudannya yang digunakan untuk melahirkan atau mengeluarkan konsep-konsep tersebut. Baik konsep maupun imaji bunyi itu terletak dalam satu tempat yaitu di pusat penghubung yang berada di otak. Seperti halnya yang terlihat pada percakapan di bawah ini:
Niar        : Dilha, bagaimanami midmu yang metode?
Dilha      : Yah begitulah, ternyata open bookki padeng. Andaikan kutahu pasti ndak susah-susahja menghafal.
Penutur N ingin mengatakan “Dilha, bagaimanami midmu yang metode?” kepada penutur D, maka sebelumnya iya haruslah “membukakan” pintu kepada perwujudannya yang berupa imaji bunyi yang masih berada dalam otak dan merupakan fenomena psikologis. Kemudian dengan terbukanya pintu imaji ini, otak pun mengirim satu impuls yang sama dengan imaji bunyi itu kepada alat-alat ucap yang mengeluarkan bunyi, dan merupakan proses fisiologis. Kemudian gelombang bunyi itu bergerak dari mulut N melewati udara ke telinga D, dan ini merupakan proses fisik. Dari telinga D gelombang bunyi bergerak terus masuk ke otak D dalam bentuk impuls. Lalu terjadilah proses psikologis yang menghubungkan imaji bunyi ini dengan konsep yang sama, seperti yang ada dalam otak N.
·         Teori Leonard Bloomfield
Leonard Bloomfield merupakan seorang tokoh linguistik yang menganut aliran perilaku atau behaviorisme. Menurutnya, unsur-unsur linguistik diterangkan berdasarkan distribusi unsur-unsur di dalam lingkungannya di mana unsur-unsur itu berada. Teori linguistik Bloomfield juga terdapat pada percakapan di atas, seperti halnya dengan anekdot Jack and Jill yang pernah ia kemukakan.
Niar        : Oh, baguslah. Eh ada djie kau belikanka titipanku tadi, yang kusmsko?
Dilha      : (Langsung membuka tas dan mengambil roti/cemilan yang dimaksud Niar).
Niar        : Mantap!
Berdasarkan percakapan di atas, dapat disimpulkan bahwa, Niar menanyakan tentang cemilan atau roti yang dititipkannya pada Dilha untuk dibelikan sepulang kuliah. Dilha paham maksud Niar lalu mengambil kue tersebut dari dalam tas kemudian ia berikan kepada Niar.
Secara skematis peristiwa itu dapat digambarkan sebagai berikut:

S                                      r……………………………..s                                 R
(1)                  (2)           (3)                                  (4)   (5)            (6)         (7)
Penjelasan:
(1)   Niar bertanya tentang roti (S=stimulus).
(2)  Otak Niar mulai bekerja ketika menanyakan tentang roti itu.
(3)  Perilaku atau kegiatan Niar sewaktu berkata kepada Dilha (r=respons).
(4)  Bunyi-bunyi atau suara yang dikeluarkan Niar waktu berbicara kepada Dilha.
(5)  Perilaku atau kegiatan Dilha sewaktu mendengarkan bunyi-bunyi atau suara yang dikeluarkan Niar (S=stimulus).
(6)  Otak Dilha bekerja mulai dari mendengar bunyi suara Niar sampai bertindak.
(7)  Dilha bertindak mengambil roti dari dalam tas, memberikannya kepada Niar (R=respons)
Nomor (3), (4), dan (5) yairu (r s) adalah lambing atau perilaku berbahasa yang dapat diobservasi secara fisiologis, sedangkan yang dapat diamati atau diperiksa secara fisik hanyalah nomor (4).
·         Teori John Rupert Firth
Menurut Firth struktur bahasa itu terdiri atas lima tingkatan yaitu tingkatan fonetis, leksikon, morfologi, sintaksis, dan semantis. Firth lebih memerhatikan pada tingkatan fonetik dan tingkatan semantik sedangkan tingkatan lain kurang diperhatikan. Misalnya pada penggalan percakapan di bawah ini:
Dilha      : Oh iya mana Tiefa?
Niar        : Pergi cuci mata. Streski beng habis mid yang kemarin.
Dilha      : Hahah, baru djie begitu. Enaknya itu, baru ndak ajak-ajakki.
Berdasarkan arti sintagmatik, kata “cuci mata” mengandung beberapa makna tergantung konteks kalimatnya. Yaitu: cuci mata dalam artian sebenarnya, bisa juga cuci mata dalam artian pergi melihat-lihat sesuatu sambil berjalan-jalan.
Berdasarkan arti paradigmatic, kata “cuci mata” yang sesuai dengan konteks percakapan di atas adalah makna yang kedua atau dalam artian pergi melihat-lihat sambil berjalan-jalan. Hal ini terlihat pada percakapan selanjutnya yaitu: Enaknya itu, baru ndak ajak-ajakki.
Salah satu dimensi arti dari lima dimensi seperti yang disebutkan di atas adalah dimensi hubungan kata-kata, hal ini tidak boleh dipisahkan dari konteks situasi dan budaya. Arti satu tergantung dari kolokasi yang mungkin dari kata itu.


PEMBAHASAN
ASPEK NEUROLOGI BAHASA

1.      Struktur Fungsi, dan Pertumbuhan Otak
Otak adalah salah satu komponen dalam system saraf manusia. Komponen lainnya adalah sumsum tulang belakang atau medulla spinalis dan saraf tepi. Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh manusia. Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh. Proses pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak yang mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru.
Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
Berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badan
ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Otak seorang bayi ketika baru dilahirkan beratnya hanyalah kira-kira 25% dari berat otak orang dewasa; sedangkan makhluk primate lain seperti kera dan simpanse adalah 70% dari otak dewasa (Menyuk, 1971:31). Sewaktu dewasa manusia mempunyai otak seberat 1350 gram, sedangkan simpanse dewasa hanya 450 gram (Slobin, 1971:118). Perbedaan otak manusia dan otak makhluk lain seperti kera dan simpanse, bukan hanya terletak pada beratnya saja, melainkan juga pada struktur dan fungsinya. Pada otak manusia ada bagian-bagian yang sifatnya dapat disebut manusiawi, seperti bagian-bagian yang berkenaan dengan pendengaran, ujaran, pengontrolan alat ujaran, dan sebagainya.
Pada otak makhluk lain tidak ada bagian-bagian yang berkenaan dengan ujaran itu. Sebaliknya pada otak makhluk lain, banyak bagian yang berhubungan dengan insting. Otak terdiri dari dua hemisfer (belahan), yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan, yang dihubungkan oleh korpus kolosum. Tiap-tiap hemisfer terbagi lagi dalam bagian-bagian besar yang disebut sebagai lobus, yaitu lobus frontalis, lobus paritelis, lobus oksipitalis, dan lobus temporalis. 
 Permukaan otak yang disebut sebagai korteks serebri tampak berkelok-kelok membentuk lekukan (disebut sulkus) dan benjolan (disebut girus). Dengan adanya sulkus dan girus ini permukaan otak yang disebut korteks serebri itu menjadi lebih luas. Korteks serebri ini mempunyai peranan penting baik pada fungsi elementer, seperti pergerakan, perasaan dan pancaindra, maupun pada fungsi yang lebih tinggi dan kompleks yaitu fungsi mental, atau fungsi luhur atau fungsi kortikal (dari kata korteks) yang terdiri dari isi pikiran manusia, ingatan atau memori, emosi, persepsi, organisasi gerak dan aksi, dan juga fungsi bicara (bahasa).
Baik otak kiri maupun kanan membutuhkan stimulasi yang seimbang agar fungsi-fungsinya bisa berkembang secara optimal. Tak mungkin hanya merangsang otak kiri atau otak kanan saja. Para pakar psikologi menilai, jika stimulasi dilakukan secara seimbang, maka tak hanya unsur kecerdasan yang akan meningkat melainkan kepribadian anak di kemudian hari.
Contoh menstimulasi otak kiri dan kanan di antaranya ketika ibu menyusui, dendang kanlah lagu-lagu yang terasa nikmat serta belai dan sentuhlah si bayi dengan lembut. Ajak pula si kecil berbicara meskipun ia belum bisa menjawab ucapan ibu atau ayah nya. Nah, melodi dari lagu akan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan lirik lagu yang didendangkan ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang jelas, stimulasi terhadap bayi mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain, aman, dan nyaman.
Perkembangan atau pertumbuhan otak manusia menurut volpe (1987) terdiri atas 6 tahap, yaitu :
1.         Pembentukan tabung neural
2.         Profilerasi selular membentuk calon sel neuron dan glia.
3.         Perpindahan selular dari germinal subependemal ke korteks.
4.         Deferesiasi selular menjadi neuron spesifik.
5.         Perkembangan akson dan dendrite yang menyebabkan bertambahnya sinaps (perkembangan dendrite tergantung fungsi daerah tersebut).
6.         Elimenasi selektif neuron, sinaps, dan sebagainya untuk spesifikasi.
Perkembangan tahap 1 sampai 4 pada masa kandungan, dan tidak dipengaruhi oleh dunia luar, sedangkan tahap 5 dan 6 berlangsung terus setelah lahir, dan dipengaruhi oleh dunia luar atau keadaan sekitarnya (Goodman, 1987)
Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18 bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia). Oleh karena itu, dua pertama kehidupan disebut juga sebagai masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
B. Fungsi otak manusia
Secara Fisiologi dalam ilmu kedokteran, bagian Otak yang mempunyai fungsi untuk berpikir, diklasifikasikan menjadi dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Belahan kiri berfungsi untuk menggerakan anggota tubuh sebelah kanan sedangkah belahan otak kanan berfungsi menggerakkan anggota tubuh yang sebelah kiri. Sedangkan dalam proses berpikir, otak kiri mempunyai sifat untuk berpikir analisis, konvergen, dan linear. Sedangkan otak kanan mempunyai sifat berfikir secara holistik, divergen dan acak. Oleh karena itulah otak kiri sangat bagus dalam melakukan sesuatu yang sifatnya matematis, logika dan analisis. Sedangkan otak kanan mempunyai kemampuan berfikir yang tidak berurutan dan terstruktur sehingga bagus dalam melakukan proses berimajinasi dalam bidang seni, desain maupun kreativitas, maupun dalam pengelolaan emosi dan hubungan antar manusia.
Ketidakmengertian tentang perbedaan cara berpikir kedua otak itulah yang menyebabkan kita lebih menghargai kemampuan otak kiri. Sistem pendidikan pun mendukung ke arah itu yang bisa dilihat ketika menjawab soal ujian diharapkan siswa menjawab satu macam jawaban yang tepat (konvergen). Karena yang dilatih adalah otak kiri saja, maka otak kanan yang mewakili dunia kreatifitas menjadi terbelenggu.
Pemikir otak kanan banyak digunakan oleh kalangan seniman, ahli desain grafis, pengusaha, dan peneliti. Otak kanan dengan keunikan sifatnya membuat kita mampu memecahkan masalah ketika proses berpikir linear yang dikerjakan otak kiri sudah menemui jalan buntu.
Apabila Kita perhatikan di zaman sekarang, penggunaan otak kiri sudah banyak digantikan oleh alat yang kita sebut komputer. Dari mulai hitung-hitungan sederhana, hingga program-program yang canggih sudah mulai diambil alih oleh komputer yang sangat akurat presisinya. Bisa kita katakan bahwa pekerjaan manusia yang tersisa dan tidak bisa diambil alih oleh komputer adalah kemampuan seni. Sampai sekarang, belum ada computer yang bisa membedakan apakah seorang wanita itu cantik atau tidak cantik. Karena itu dengan otak kananlah kita bisa unggul dari komputer.
Allah menciptakan segala sesuatu ada manfaatnya termasuk otak yang jelas-jelas kita rasakan kekuatannya. Otak kanan dengan karakteristiknya dan otak kiri dengan sifat-sifatnya akan menjadi lebih bermanfaat apabila digunakan secara komplementer. Kita kita ingin mendapatkan gambaran yang utuh tentang sesuatu hal, maka kita gunakan otak kanan kita, sedangkan untuk menganalisis perbagian, kita gunakan otak kiri kita. Seorang pengusaha ketika mencari ide usaha akan menggunakan otak kanannya yang kreatif, dan setelah ide tersebut didapatkan, barulah otak kiri yang menyusun estimasi analisis Return of Invesment, Laba Rugi dan sebagainya.
Banyak cara yang dilakukan untuk mensinkronkan kedua otak kita. Misalnya dengan melakukan senam otak, membuat peta pikiran ketika membuat catatan, mengasosiasikan dengan imaginasi ketika menghapal dan berhitung dan lain sebagainya. Karena telah terbukti bahwa otak kanan berkaitan dengan "long term memory".
Di masa yang akan datang, bisa jadi peranan pemikir otak kanan lebih banyak dicari dan lebih menjanjikan daripada sekedar menjadi pemikir otak kiri. Oleh karena itu maka tidak ada kata terlambat untuk mulai mengaktifkan sisi kanan otak kita.



DAFTAR PUSTAKA
Mahmudah. 2012. Psikolinguistik Kajian Teori. Makassar: Universitas Negeri Makasssar.
Arifuddin. 2010. Neuropsikolinguistik. Mataram: Rajawali Pers
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia
Abdul Chaer. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar