Kamis, 19 April 2012

Masnah- 105104040


Nama                    : Masnah
Nim                       : 105104040
Kelas                     :  B
Tempat                : Gedung DH 102
Waktu                  : Pukul 10.00
Hari/tanggal      : Senin, 9 April 2012
Pelaku Percakapan: Ana, Asmah, dan Anty

1.       Menganalisis percakapan dengan menggunakan teori Ferdinand de Saussure, teori Leonard Bloomfield, dan teori John Ruppert Firth.
Asmah  : Anty,,,mauka pesan tas juga.
Anty      : Iya,,pesanmi.
Ana        : Eh,,,Anty, manami tasku saya?
Anty      : Mmmmm,,,sudahmi saya pesankanki, tinggal tunggu barangnya.
Ana        : ihhhh,,,kenapa lama sekali, sakira dua atau tiga hari bisami diambil.
Asmah  : Berapa hari memang biasanya kagh,,?
Anty      : Biasanya dua atau tiga hari, tapi kurang mendukung cuaca bela. Jadi   agak lambatki pengirimannya.
Asmah  : Ohhh,,begitu.
Ana        : Pacceji,,,lamaki itu kau.
Anty      : Ya,,,Sabar dong,,!
1)     Teori Ferdinand de Saussure
Dalam percakapan di atas, jika diteliti dari teori Ferdinand de Saussure terlihat perilaku bertutur dan tindak tutur atau speech act sebagai satu rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih. Seperti pada saat Asmah, Anty, dan Ana saling bercakap berarti  terjadi dua bagian kegiatan yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar dibatasi oleh mulut dan telinga, sedangkan bagian dalam oleh jiwa atau akal  yang terdapat dalam otak pembicara atau pendengar. Saat Asmah berbicara, maka Ana dan Anty menjadipendengar dan jika Anty berbicara, maka Asmah dan Ana menjadi pendengar. Di dalam otak sang penutur terdapat konsep-konsep atau fakta-fakta mental yang dihubungkan dengan bunyi-bunyi linguistic sebagai perwujudannya yang digunakan untuk melahirkan atau mengeluarkan konsep-konsep tersebut. Baik konsep atau imaji bunyi itu terletak dalam satu tempat yaitu dipusat penghubung yang berada di otak.  Dalam perilaku berbahasa, dibedakan antara pelaksana yaitu pusat penghubung penutur dan telinga pendengar yang keduanya sebagai bagian yang aktif dan penerima yaitu pusat penghubung pendengar dan telinga penutur yang kedua sebagai bagian yang pasif.
2)     Teori Leonard Bloomfield
 Jika  dihubungkan dengan teori Leonard Bloomfield,pada percakapan di atas, saat Asmah berbicara kepada Anty, artinya stimulus Asmah bekerja. Pada saat Anty dan Ana membalas percakapannya, maka hal tersebut menandakan respon. Kemudian ketika ketiganya mengeluarkan bahasa, itu adalah lambang atau perilaku berbahasa atau speech act yang dapat di observasi secar fisiologis dan dapat diamati atau diperiksa secara fisik. Jadi, berdasarkan percakapan tersebut, terdapat data linguistic bagi teori Bloomfield yaitu perilaku berbahasa atau lambang bahasa dan hubungannya dengan makna (stimulus dan respon).
3)     Teori John Ruppert Firth
Teori John Ruppert Firth ada konteks fonologi, morfologi, leksikon dan situasi. Bahasa adalah susunan dari konteks-konteks ini. Susunan dari konteks-konteks ini membentuk satu keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang penuh arti. Maksudnya tiap-tiap unsur pada tiap tingkatan mempunyai arti yang dapat dibedakan dan dianalisis. Seperti pada percakapan tersebut, pada saat Anty mengatakan “ biasanya dua atau tiga hari, tapi kurang mendukung cuaca bela. Jadi agak lambatki pengirimannya.” Kata biasanya dapat diartikan sebuah kebiasaan. Namun, dalam konteks ini biasanya diartikan sebagai batasan waktu yang dipakai. Jadi, sebuah kata bermakana jika masuk dalam sebuah konteks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar