Tugas Individu III
Menganalisis Sebuah Percakapan
Menggunakan Tiga Teori Linguistik
Tempat : Rumah (Jalan Toddopuli 17)
Hari : 19 April 2012
Waktu : 15.00 WITA
Mama :
Jam berapa tadi pulang Awing?
Adin :
Tidak saya tau. Masih tidur ka tadi.
Mama :
Kenapa seragamnya ada di teras?. Jadi kemana itu anak?
Adin :
Tidak taumi. Pergi kapang main game.
Mama :
Pergiko dulu cariki itu anak !
A.
Analisis Percakapan Berdasarkan
Teori Ferdinand de Saussure
De Saussure menjelaskan bahwa tindak tutur merupakan suatu rangkaian hubungan
antara dua orang atau lebih. Tindak tutur terdiri dari dua bagian kegiatan
yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar dibatasi oleh mulut dan
telinga. Seperti percakapan Mama dan Adin di atas, “Jam berapa tadi pulang
sekolah Awing?” Mama di sini berperan
sebagai penutur yang mengeluarkan
bunyi-bunyian berupa bahasa dari mulutnya sedangkan Adin berperan sebagai
pendengar yang menangkap bunyi-bunyian dari mulut Mama melalui telinganya. Lalu,
pada proses dibagian luar, tindak tutur akan diproses ke bagian dalam yang
dibatasi oleh akal dan pikiran yang terdapat di dalam otak pembicara dan pendengar.
Seperti pada percakapan , ketika Mama bertanya sebagai pembicara dengan
mengeluarkan bunyi yang telah di simpan atau disusun di otaknya dan Adin yang
berperan sebagai pendengar kemudian memahami konsep yang ada di otak Mama dengan
cara mendengar bunyi tersebut sehingga Adin dapat mengerti pertanyaan yang
dilontarkan dari Mama.
B.
Analisis Percakapan Berdasarkan Leonard
Bloomfield
Menurut Bloomfield bahasa merupakan
sekumpulan ujaran yang muncul dalam suatu masyarakat tutur. Ujaran inilah yang
harus dikaji untuk mengetahui bagian-bagiannya. Lalu, bagi Bloomfield bahasa
adalah sekumpulan data yang mungkin muncul dalam suatu masyarakat. Data ini
merupakan ujaran-ujaran yang terdiri dari potongan-potongan perilaku yang
disusun secara linear.
Pada
percakapan tersebut, Sikap Adin ketika Mama bertanya merupakan stimulus di
dalam otak Adin. Otak Adin bekerja mulai Mama melontarkan tanya pada Adin hingga bertindak merupakan respon dari stimulus
tadi. Sikap atau respon Adin ketika mendengarkan pertanyaan atau bunyi suara
tesebut merupakan stimulus yang dialami oleh Mama.
Percakapan tersebut dapat dibagi
dalam istilah teori linguistik Bloomfield,
1.
Fonem, dalam percakapan itu terdapat
fonem, misalnya pada kata mana yang terdiri dari empat fonem yaitu |m|,
|a|, |n|, dan |a|.
2.
Morfem, misalnya dalam kalimat Mana
Awing terdapat morfem Mana dan Adin.
3.
Frase ada pada kalimat pergiko dulu cariki,
terdapat frase pergiko dulu
4.
Kata ada pada kalimat lamamu itu
bangun, terdapat kata lama, mu, itu, dan bangun.
C.
Analisis Berdasarkan Teori Ruppert
Firth
Menurut Rupert Firth dalam kajian
linguistik yang paling penting adalah konteks. Dalam teori ini, ada konteks
fonologi, morfologi, leksikon, dan situasi. Bahasa merupakan susunan dari
konteks-konteks ini. Firth lebih memusatkan perhatian pada tingkatan fonetik
dan tingkatan semantik, sedangkan yang lain tidak terlalu diperhatikan.
Misalnya pada percakapan di atas. “Jam berapa tadi pulang sekolah Awing? Tanya
Mama Dan kemudian Adin menjawab “Tidak
saya tau. Masih tidur ka tadi.”
Berdasarkan analisis abstraksi sintagmatik
maka pertanyaan Mama mengandung makna yang abstrak mengenai kepulangan
Awing. Di sini masih tampak samar pertanyaan, Awing pulang darimana. Namun
pendengar (Adin) sudah bisa menangkap bahwa yang di maksudkan Mama adalah
kepulangan Awing dari sekolah, karena pada percakapan berikutnya, Mama
menanyakan soal seragam sekolah Awing yang ada di teras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar