Jumat, 20 April 2012

Sabrianti - 105104054


Tugas Individu III

Menganalisis Sebuah Percakapan Menggunakan Tiga Teori Linguistik
Tempat         : Rumah (Jalan Toddopuli 17)
Hari             : 19 April 2012
Waktu          : 15.00 WITA


Mama           : Jam berapa tadi pulang Awing?
Adin             : Tidak saya tau. Masih tidur ka tadi.
Mama           : Kenapa seragamnya ada di teras?. Jadi kemana itu anak?
Adin             : Tidak taumi. Pergi kapang main game.
Mama           : Pergiko dulu cariki itu anak !

A.   Analisis Percakapan Berdasarkan Teori Ferdinand de Saussure
            De Saussure menjelaskan bahwa tindak tutur merupakan suatu rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih. Tindak tutur terdiri dari dua bagian kegiatan yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar dibatasi oleh mulut dan telinga. Seperti percakapan Mama dan Adin di atas, “Jam berapa tadi pulang sekolah Awing?” Mama di sini  berperan sebagai penutur yang  mengeluarkan bunyi-bunyian berupa bahasa dari mulutnya sedangkan Adin berperan sebagai pendengar yang menangkap bunyi-bunyian dari mulut Mama melalui telinganya. Lalu, pada proses dibagian luar, tindak tutur akan diproses ke bagian dalam yang dibatasi oleh akal dan pikiran yang terdapat di dalam otak pembicara dan pendengar. Seperti pada percakapan , ketika Mama bertanya sebagai pembicara dengan mengeluarkan bunyi yang telah di simpan atau disusun di otaknya dan Adin yang berperan sebagai pendengar kemudian memahami konsep yang ada di otak Mama dengan cara mendengar bunyi tersebut sehingga Adin dapat mengerti pertanyaan yang dilontarkan dari Mama.

B.    Analisis Percakapan Berdasarkan Leonard Bloomfield
Menurut Bloomfield bahasa merupakan sekumpulan ujaran yang muncul dalam suatu masyarakat tutur. Ujaran inilah yang harus dikaji untuk mengetahui bagian-bagiannya. Lalu, bagi Bloomfield bahasa adalah sekumpulan data yang mungkin muncul dalam suatu masyarakat. Data ini merupakan ujaran-ujaran yang terdiri dari potongan-potongan perilaku yang disusun secara linear.
    Pada percakapan tersebut, Sikap Adin ketika Mama bertanya merupakan stimulus di dalam otak Adin. Otak Adin bekerja mulai Mama melontarkan tanya pada Adin hingga  bertindak merupakan respon dari stimulus tadi. Sikap atau respon Adin ketika mendengarkan pertanyaan atau bunyi suara tesebut merupakan stimulus yang dialami oleh Mama.
Percakapan tersebut dapat dibagi dalam istilah teori linguistik Bloomfield,
1.      Fonem, dalam percakapan itu terdapat fonem, misalnya pada kata mana yang terdiri dari empat fonem yaitu |m|, |a|, |n|, dan |a|.
2.      Morfem, misalnya dalam kalimat Mana Awing  terdapat morfem Mana dan Adin.  
3.      Frase ada  pada kalimat pergiko dulu cariki, terdapat frase pergiko dulu
4.      Kata ada pada kalimat lamamu itu bangun, terdapat kata lama, mu, itu, dan bangun.

C.   Analisis Berdasarkan Teori Ruppert Firth
Menurut Rupert Firth dalam kajian linguistik yang paling penting adalah konteks. Dalam teori ini, ada konteks fonologi, morfologi, leksikon, dan situasi. Bahasa merupakan susunan dari konteks-konteks ini. Firth lebih memusatkan perhatian pada tingkatan fonetik dan tingkatan semantik, sedangkan yang lain tidak terlalu diperhatikan.
Misalnya pada percakapan di atas. “Jam berapa tadi pulang sekolah Awing? Tanya Mama Dan kemudian Adin menjawab “Tidak saya tau. Masih tidur ka tadi.”
Berdasarkan analisis abstraksi sintagmatik maka pertanyaan Mama mengandung makna yang abstrak mengenai kepulangan Awing. Di sini masih tampak samar pertanyaan, Awing pulang darimana. Namun pendengar (Adin) sudah bisa menangkap bahwa yang di maksudkan Mama adalah kepulangan Awing dari sekolah, karena pada percakapan berikutnya, Mama menanyakan soal seragam sekolah Awing yang ada di teras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar