Nama :
Rahmawati
Nim : 105104049
Kelas : B
Tempat: Di Gazebo
Waktu : Pukul
13.00
Hari : Sabtu,
14 april 2012
Nia : Eh bagaimana mudengar ini kejelasanya beasiswa?
Neni: tidak adapi kejelasan, dak taumi
ini
Nia: iya kenapa bisa beasiswa sampai sekarang belum
keluar, padahal waktu saya telfonki Pak
kabag
Bilangki tunggumi saja dua hari kedepan nak
Neni:tapi sudah lewat berapa harimi ini
Nia:dak taumi deh, kubawa tommi iya ATM
ku,,karena kukira adami uang
Neni:(hahah) kasianmu
Nia:saya ini tinggal berapa mami uangku
nah
Neni:kauji saya tinggal 50 ribu,matimi
orang kalu satu minggu ini tidak adapi
Nia:ba,saya kayaknya mintaka lagi uang
sama mamaku
Neni:dak enaka saya minta terus bela
karena dua kalima ini minta,nanti sakit kepalanya mamaku
Nia:(hehe),pulangka sebentar baru
kutelfon mamaku
Neni:oh,pinjamka peng uangmu kalu
nakirimkanko mamamu nah
Nia:kau itu belumpaki minta maumako
pinjam
Neni:kalu adami kubilang
Nia:iya adapi,baru ambilko
Neni:seratus nah
Nia:bagaimana caranya mauka pinjamiko
seratus,baru seratus lima puluhji kuminta
Neni:50 ribumo peng,tapi keluarpi itu
beasiswa nah baru kubayar so ‘’kanker betulma ini’’
Nia:jadi kalu habismi lagi kirimanku
nanti baru belumpi keluar uang,,mati betulmaki nah,,hehe
Neni:intinya to jangan berharap dengan
beasiswa,,keluarpi baru gembiraki,masalahnya kalu janji
Janjiji makan hatijaki
Nia:baa,dak mauma juga
berharap,stresjaki bela
Neni:eh dak maupako pulang
Nia:baa,mauma juga
Neni:ayomi pale kuboncengko
Nia:ayomi peng
ANALISIS
PERCAKAPAN BERDASARKAN TEORI FERDINAND DE SAUSSURE
De Saussure menjelaskan
bahwa perilaku bertutur atau tindak tutur (spech act) sebagai satu rangkaian
hubungan antara duan orang atau lebih seperti antara A dan B, pada dialog diatas terdapat
percakapan antara Nia dan Neni,perilaku bertutur ini terdiri dari dua bagian
kegiatan yaitu bagian luar dan bagian bagian dalam. Bagian luar dibatasi oleh
mulut dan telinga sedangkan bagian dalam oleh jiwa atau akal yang terdapat
dalam otak pembicara dan pendengar. Jika A berbicara maka B jadi pendengar,pada
dialog ini jika Nia bercerita maka Neni menjadi pendengar,begitupun sebaliknya.
Di dalam otak penutur A
terdapat konsep-konsep atau fakta-fakta mental yang dihubungkan dengan
bunyi-bunyi linguistik sebagai perwujudan yang digunakan untuk melahirkan atau
mengeluarkan konsep-konsep tersebut. Baik konsep maupun imaji bunyi itu
terletak dalam satu tempat yaitu dipusat yaitu dipusat penghubung yang berada
di otak. Jika penutur A ingin mengemukakan sebuah konsep itu ‘’ membukakn’’
pintu kepada perwujudanya yang berupa imaji bunyi yang masih berada dalam otak
dan merupakan fenomena psikologis. Kemudian dengan terbukanya pintu imaji bunyi
ini, otak pun mengirim satu implus yang sama dengan imaji bunyi itu kepada
alat-alat ucap yang mengeluarkan bunyi , dan ini merupakan fenomena psikologis.
Pada dialog diatas gelombang bunyi itu bergerak dari mulut Nia melewati udara
ketelinga Neni. Dan ini merupakan proses fisik . dari telinga Neni gelombang
bunyi bergerak terus masuk ke otak Neni dalam implus. Lalu terjadilah pula
proses psikologis yang menghubungkan imaji bunyi ini dengan konsep yang sama, seperti yang ada
dalam otak pembicara pertama atau A pada dialog ini yaitu Nia. Apabila
Pembicara kedua (Neni) berbicara dengan Nia mendengarkan maka proses yang sama
akan terjadi pula, yaitu antara Nia dan Neni.
Contoh percakapanya:
Nia : Eh bagaimana mudengar ini kejelasanya beasiswa?
Neni: tidak adapi kejelasan, dak taumi
ini
Neni:intinya to jangan berharap dengan
beasiswa,,keluarpi baru gembiraki,masalahnya kalu janji
Janjiji makan hatijaki
Nia:baa,dak mauma juga
berharap,stresjaki bela
Pada dialog ini bersifat parole yaitu parole adalah bahasa yang
konkret yang keluar dari mulut seorang pembicara yaitu pada dialog ini pembicara
pertama adalah Nia. Jadi, karena sifatnya yang konkret itu maka parole itu bisa didengar yaitu Nina bisa
mendengar percakapn dari Nia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar