Nama: Nur Asmah
Nim: 105104040
Kelas: B
Lokasi : Rumah Kost Ana
Waktu: Pukul 09.00
Tanggal: 15 April 2012
1.
Analisislah percakapan teman dengan menggunakan
3 teori linguistik yaitu teori Ferdinand de Saussure, teori Leonard Bloomfield,
dan teori John Ruppert Firth!
Jawab:
Ana : Arini, jadi tidak ke Bulukumba? Kampong halamanmu?
Arini : Nanti , kalau selesai mid semester, saya ajakki semua
Ana : ia nah,
ditunggu panggilanta
Asmah : apaji, dari dulu itu, mau na ajakki terus tidak pernah
jadi
Ismi : saya kira pindahmi rumahmu di
Gowa, tidak tinggal di Bulukumba maki lagi untuk seterusnya?
Asmah : oh,, pantasan, tidak bilang-bilang
juga, padahal sudah lama ngarepka pergi
rumahnya
rumahnya
Ismi : tidak kau taukah? , lamami itu tidak tinggal disana
Asmah : mmm…
Arini : hahaha… siapa juga yang pernah
bilang mau saya ajak ke rumahku, saya kan Cuma bilang “nanti saya ajak ke
Bulukumba,” sekedar ajak maksudnya,
bukan ke rumah,,,.
Ana : apajie,,,talekang, mending ke Majene langsung tanpa
bilang-bilang.
Asmah : betul itu,,.
Ismi : hehehe,,,iya.
Arini : sudahmi, kerjami itu tugas dulu!
1)
Teri Ferdinand de Saussure
Percakapan di
atas, dilihat dari teori Ferdinand de Saussure, perilaku bertutur atau tindak
tutur (speech act) sebagai satu
rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih, seperti antara Ana, Arini,
Asmah, dan Ismi. Jika Ana berbicara, maka Arini, Asmah dan Ismi menjadi
pendengar. Dan jika Ismi misalnya berbicara maka yang lain mendengar. Jika
penutur ingin mengemukakan sebuah konsep kepada pendengar B, maka konsep itu
membukakan pintu kepada pewujudnya yang berupa imaji bunyi yang masih berada
dalam otak dan merupakan fenomena psikologis, lalu otak mengirim satu infuse
yang sama dengan imaji bunyi itu kepada alat ucap yang mengeluarkan bunyi
(proses fisiologis). Proses fisik ketika gelombang bunyi bergerak dari mulut A
melewati udar ke telinga B, dan telinga B gelombang bunyi bergerak masuk ke
otak B dalam bentuk infus. Dan terjadilah proses psikologis yang menghubungkan
imaji bunyi ini dengan konsep yang sama seperi yang ada dalam otak A dan jika B
berbicara dan A mendengarkan maka proses yang sama akan terjadi pula.
2)
Teori Leonard Bloomfield
Pada percakapan
di atas, terdapat teori Leonard Bloomfield yaitu distimulus dan respon.
Hubungan stimulus dan respon pada saat Ana melihat Arini ia mengingat bahwa dia
pernah mengajaknya ke Bulukumba, artinya
stimulus Ana berjalan dan pada saat ia mengatakan sesuatu kepada Arini,
dinamakan speech act (perilaku bahasa). Ketika Arini menjawab atau berkata
kepada Ana itulah yang dinamakan respon. Begitulah inti dari teori Leonard.
Stimulus ketika ada sesuatu merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti perasaan maupun pikiran dan hal-hal lain yang
dapat ditangkap melalui panca indera. Respon adalah aksi yang ditimbulkan seseorang dalam proses
belajar yang berupa perasaan, pikiran, atau gerakan. Jadi, ketika Ana, Arini,
Asmah dan Ismi saling bercakap, terjadi yang dinamakan stimulus dan respon.
3)
Teori John Ruppert Firth
Teori John Ruppert Firth, jika dihubungkan dengan
percakapan di atas, pada saat Asmah berkata kepada temannya “ apaji, dari dulu
itu ma uterus naajakki terus tapi tidak pernah jadi.” Kata terus tersebut
memiliki banyak arti, bias diartikan lurus/ jalan terus, tetapi ketika ada
konteks ( dimasukkan dalam sebuah kalimat), maka kata terus tersebut
berarti tapi ( dalam dialeg
Bugis-Indonesia ). Karena di dalam teori John Ruppert Firth ini yang ia teliti
yaitu teori konteks situasi untuk menentukan arti dan analisis prosodi dalam
fonologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar