Nama
: Ismi Kurnia Dewi Istiani
Nim
: 105104033
Menganalisis percakapan berdasarkan
teori-teori linguistik
Tempat
: Indekos Masnah
Tanggal
: 19 April 2012
Waktu
: Pukul 13.50 WITA
Pelaku
: Dua orang (Ismi dan Masnah)
Ismi: “ Masnah,
enaknya jalan kemana di’?”
Masnah: “ Iya di’,
saya juga rasanya mau pergi jalan. Suntuk ka’ belah.”
Ismi: “Mm.. Iya, saya juga. Suntuk sekali ka’ bulan ini. Terlalu
banyak yang harus diselesakan belah.”
Masnah: “Hm.. gara-gara tugas kayaknya yang banyak sekali.”
Ismi: “Ayo’ mi, pergi jalan e. Kemana kek.”
Masnah: “Saya toh, mau ka’ pergi pantai. Atau ke Samalona.
Bagaimana?”
Ismi : “Tapi saya mau ka’ kalo ke MP saja. Lumayan, cari
buku.”
Masnah: “Ai, tapi masalahnya, lagi bokek ki belah. Belum keluarki
uang beasiswa.”
Ismi : “ Ai, iya di’. Saya juga belah, menipismi uangku. Ck!”
Masnah: “ Ka tunggui mi saja keluar beasiswaku toh, baru
kita pergi jalan berdua.”
Ismi: “Okelah kalo begitu, adapi pade’ juga uangku. Kumpul-kumpul dulu deh.”
Ismi: “Okelah kalo begitu, adapi pade’ juga uangku. Kumpul-kumpul dulu deh.”
….
Teori Ferdinand De Saussure
De Saussure menjelaskan bahwa tindak tutur (speech act) sebagai satu
rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih, seperti yang dilakukan antara
Ismi dan Masnah, pada percakapan di atas. Perilaku bertutur ini terdiri dari
dua bagian kegiatan yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar dibatasi
oleh mulut dan telinga sedangkan bagian dalam oleh jiwa atau akal yang terdapat
dalam otak pembicara dan pendengar. Jika Ismi berbicara, maka Masnah menjadi
pendengar, dan jika Masnah berbicara maka Ismi pula menjadi pendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar