Nama
: Andi Musliana
Nim
: 105104059
Kelas
: B
TUGAS
PSIKOLINGUISTIK III
TEMPAT : Pondokan Kamase DG. Tata Raya No. 171
WAKTU : Pukul 11.00 WITA
HARI/TANGGAL :Minggu, 15 April 2012
Yang Melakukan Percakapan .: Asri, Ina, Ita, dan Ria
Asri : Ita sebentar
sorepi baru pergiki di indomode nah. Mauka dulu antar Ina ke salon potong
rambutnya?
Ita
: kita saja yang penting pergiki.
Asri :
bangun, mau jaki diantar pergi potong rambut?
Ina
: sebentarpi mauka dulu tidur.
Asri
: sebentar sore mauka antarki ita
pergi Indomode.
Ina
: pergi maki saja pale dulu, kalau
bukan hari ini besokpi potong rambut.
Asri
: pergi mako sekarang. Itu Ria mau
juga napotong rambutnya.
Ria : saya sembarang jie.
Asri
: bangun cepat!
Ina
: belumpa mandi.
Asri
: pergi maki ple mandi cepat langsung
pake baju terus berangkat. Mauma saya pake baju.
Ina
: tidak mauka mandi, malaska lagi.
Ria
: pergi maki pale cepat pake baju.
Asri
: mana jilbabku disini?
Ria
: di dalam lemari kapang.
Asri
: cepat maki.
Ria
: tunggu dulu, mauka ganti bajuku.
Asri
: nda usa ganti baju, nda ada jie mau
liatki disitu!!!
Ina
: mana cardiganq? Ku simpan tadi
disini, kenapa langsung tidak ada.
Ria
: itu di gantungan pakaian. Siapa we
suruh simpan sembarangan. Berantakan kamar, capeka perbaiki.
Ina
: di salon mana potong rambut?
Asri : di Alauddin 2. Dekat jie dari sini.
Ita
: sampai di bahumu mu potong
rambutmu.
Ina
: oh tidak bisa. Na maraika nanti
mamaku lagian mauki datang.
Ita
: aii....
Asri
: cepat maki. Kalau siang malas maka pergi.
Ria
: apa mu ambil kau di laptopmu.
Asri
: iya. Model rambutnya itu mungkin.
Ina
: harus itu, gaya perlu sekarang.
Ita
: mauki ina jadi orang korea, semua
yang berbau korea mau tong na ikuti?
Ina
: hahaha wajib itu.
Ita
: gayana.
Asri : cepat-cepat maki situ.
Ina
: tunggu dulu baru kumatikan
laptopku.
Ria
: ayomi.
Analisis perakapan
berdasarkan
1. Teori linguistik (Ferdinan de saussure)
Menurut Ferdinan De saussure yang sesuai
dalam analisis linguistik yaitu segmentasi dan klasifikasinya. Kedua metode ini
seseorang linguis akan menentukan pola-pola untuk mengklasifikasikan unit-unit
yang dianalisi. Pola-pola tersebut bisa sintagmatik yaitu pola yang tersusun
berturut-turut dalam satu arus ujaran atau juga pradigmatik, yaitu
hubungan-hubungan antara unit-unit yang menduduki tempat yng sama dalam arus
ujaran.
Dalam percakapan di atas perilaku
bertutur mereka terdiri dari dua bagian kegiatan yaitu bagian luar dan bagian
dalam. Bagian luar dibatasi oleh mulut dan telinga mereka. Contoh percakapannya
yaitu:
Asri
: ita sebentar sorepi baru pergiki di
indomode nah. Mauka dulu antar Ina ke salon potong rambutnya?
Ita : kita saja yang penting pergiki.
ketika Asri mengatakan bahwa sebentar
sore baru akan mengantar Ita ke indomode karena terlebih dahulu harus mengantar
Ina ke salon potong rambut maka tuturan yang digunakan oleh asri dibatasi oleh
mulut sedangkan Ita dibatasi oleh telinga karena dia hanya mendengar bahwa Ina
lah yang terlebih dahulu akan diantar sebelum dia ke Indomode. Bagian dalam
oleh jiwa dan akal yang terdapat dalam otak pembicara dan pendengar. Contoh
percakapannya yaitu :
Asri : cepat maki.
Ria : tunggu dulu, mauka ganti bajuku.
Asri : nda usa ganti baju, nda ada jie mau liatki
disitu!!!
Ketika Asri menyuruh secepatnya
berangkat dengan akal pikiran yang dimiliki oleh Ria sebelum berangkat harus
ganti baju terlebih dahulu, mungkin karena ia merasa baju yang ia kenakan saat
itu sudah tidak layak pakai lagi karena sudah seharian dia mengenakannya.
Jadi seperti percakapan antara 4 orang
ini memiliki pola pragmatik karena percakapan mereka tersusun dalam satu ujaran
kebahasaan yang menduduki tempat yang sama. Mereka memulai percakapan dalam
satu konteks yang tersusun secara sisitematis dengan prilaku bertutur atau
tindak tutur (speech act) sebagai suatu rangkaian hubungan antara dua orang
atau lebih.
2. Teori
Leonard Bloomfield
Menurut
Bloomfield bahasa merupakan sekumpulan ujaran yang muncul dalam suatu
masyarakat tutur. Teori linguistik Bloomfield didasarkan pada andai-andaian
karena tidak mungkin terdengar semua ujaran di dalam suatu masyarakat
tutur. Seperti pada contoh percakapan
diatas yaitu :
Ina
: di salon mana potong rambut?
Asri
: di Alauddin 2.
Ketika
Inha menanyakan tempat dimana dia akan memotong rambutnya maka secara tersirat
Asri langsung menjawab di Alauddin 2. Inha tidak menanyakan lagi dimana
sebenarnya Alauddin 2 karena dia mengerti bahwa Alauddin 2 itu sebenarnya dekat
dari Lembaga Pemasyarakatan yang artinya dekat dari sini.
3. Teori
John Ruppert Firth
Menurut Firth struktur bahasa terdiri
dari lima tingkatan yaitu fonologi, leksikon, morfologi, sintaksis, dan
semantik. Yang menjadi unsur dalam tingkatan fonetik adalah fonemnya. Fonem
dikaji dalam hubungan kata.
Contoh dalam percakapan yaitu :
Ria : apa mu ambil kau di laptopmu.
Asri : iya. Model rambutnya itu mungkin.
Ina : harus itu, gaya perlu sekarang.
Ita : mauki ina jadi orang korea, semua yang
berbau korea mau tong na ikuti?
Ina : hahaha wajib itu.
Kata Model dalam tingkatan fonetik ini
meragukan sebab ada beberapa makna yang terkandung di dalamnya. Arti kata
“Model” di sini bisa menjadi pola/ gaya dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan atu bisa juga orang yang memperagakan barang yang akan dipasarkan.
Jadi arti dari suatu makna kata di lihat dari konteksnya. Ketika Asri
mengatakan model rambut maka yang dimaksud adalah gaya rambut yang akan diikuti
oleh Ina di lihat dari konteks pembicaraan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar