Rabu, 18 April 2012

Sutriani Nasiruddin - 105104050


PERCAKAPAN
Tri       : “Eh, keluar betul ki pemainnya Ceribelle Nay?”
Nia      : “Iya, dua orang. Tri kah ketinggalannya deh!”
Fitri     : “Maklum tidak ada wadeng TV na kamseupai kasiaaan.”
Tri       : “Hahahah ioh kodong, maklummeko itu.”
Juli       : “Apakah itu TV, ada suara tidak ada gambar.”
Nia      : “Ayomi pale ikut audisinya.”
Tri       : “Ada kah?”
Fitri     : “Ada, ayomi.”
Tri       : “Aiiih, teyajja nakke deh! Kaumo tiga orang yang ikut, nanti saya toh yang jadi
  manajernu.”
Fitri     : “Ioh, baru ambil memang mi gaya yang kerenmu Nia, Juli.”
Iin        : “Aiihhh, belumpeko masuk di pintu na disurumeko itu keluar jurina. Hahhahaha.”
Iin        : “Iyo, karena tidak cocok sekali kau itu tiga orang pergi ikut begitu. Kalau pergi
  melawak cocokji.”
Fitri     : ”Jadi? Gue harus bilang WAWW gitu?”
Nia, Tri, Juli and Fitri            : “WAAWW. Hahahahaha.”
Uni      : “Edd, tongolomeki e.”
Tri       : “Hahahah, lapar ka we.”
Fitri     : “Saya juga kasiaan.”
Nia      : “Biarmi kasiaan matikiiii tidak makankiiii.”
Fitri     : “Siapa kasiaan ada nasinyaaa.”
Juli       : “Kasiaaaaaaannnn, matimeki kasiaaaann dak makan.”
Iin        : “Matimeko saja semua.”
Tri       : “Hahahahah masih banyak dosamu semua, janganmeko dulu mati.”
Uni      : “Kenapakah bahas-bahas mati lagi orang?”
Nia      : “Ioh. Ujung-ujungnya nanti Surga dan Neraka lagi itu dibahas.”
Tri       : “Mauka pale saya pergi masak. Siapaaa mau sudahkuuu?” (berteriak)
ALL     : “SAYAAAAA.”
Tri       : “HAHAHAHAHAHHA.”

ANALISIS PERCAKAPAN
Pada percakapan diatas akan dianalisis mengenai teori John Rupert Firth. Menurut Firth dalam kajian linguistik yang paling penting adalah konteks. Dalam teori Firth ada konteks fonologi, morfologi, leksikon, dan situasi. Bahasa adalah susunan dari konteks-konteks ini. Tiap-tiap konteks mempunyai peranan sebagai lingkungan untuk unsur-unsur atau unit-unit tiap tingkat bahasa itu. Susunan dari konteks-konteks ini membentuk satu keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang penuh arti. Maksudnya, tiap-tiap unsur pada tiap tingkatan mempunyai arti yang dapat dibedakan dan dianalisis.
A.    ANALISIS
Tri        : “Eh, keluar betul ki pemainnya Ceribelle Nay?”
             (Keluar maksudnya bukan berarti keluar melewati pintu, namun dalam kalimat yang dikatakan oleh Tri, keluar memiliki makna mengundurkan diri)
Nia       : “Iya, dua orang. Tri kah ketinggalannya deh!”
            (Ketinggalan yang dimaksudkan Nia, bukan berarti orang yang ditinggalkan. Tapi makna dari kata tersebut sesuai dengan percakapan sebelumnya berarti seseorang yang kurang informasi)
Fitri      : “Maklum tidak ada wadeng TV na kamseupai kasiaaan.”
              (Kamseupai merupakan bahasa remaja, singkatan dari Kampungan sekali uhh payah iuhh. Pada pernyataan Fitri, dia menyindir bahwa Tri kurang menemukan informasi dari TV.)
Tri        : “Hahahah ioh kodong, maklummeko itu.”
Juli       : “Apakah itu TV, ada suara tidak ada gambar.”
              (“Ada suara tidak ada gambar”. Jika dipenggal satu persatu kalimatnya, maka maknanya akan berbeda. Adapun makna yang akan terjadi yaitu:
§  Ada suara/tidak ada gambar -> Sesuatu yang mengeluarkan bunyi. Tapi tidak tau bentuk dan rupa sesuatu apa yang mengeluarkan bunyi itu.
§  Ada suara tidak/ada gambar -> seseorang bertanya bahwa apakah ada suara atau tidak, karena ada gambar yang terdapat.
Nia       : “Ayomi pale ikut audisinya.”
             (Pernyataan Nia, mengalihkan kembali pada permasalahan inti yang membahas mengenai Ceribelle)
Tri        : “Ada kah?”
Fitri      : “Ada, ayomi.”
Tri        : “Aiiih, teyajja nakke deh! Kaumo tiga orang yang ikut, nanti saya toh yang jadi
  manajernu.”
(“Aihhh teyajja nakke deh!”. Pernyataan ini juga dapat di pisah-pisah dan memberikan pengertian yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya. Adapun pengertian itu sebagai berikut:
§  Aihh/teyajja nakke deh! -> sangat tidak mau.
§  Aihh teyajja/nakke deh! -> sangat mau.
Fitri      : “Ioh, baru ambil memang mi gaya yang keren mu Nia, Juli.”
             (Kata ambil bermakna sebagai mempersiapkan. Menurut konteks pernyataan Fitri bahwa dia, Nia, dan Juli harus mempersiapkan gaya yang baik untuk ikut audisi.)
Iin        : “Aiihhh, belumpeko masuk di pintu na disurumeko itu keluar sama jurina. Hahhahaha.”
             (Pernyataan Iin tiba-tiba membuat suasana menjadi heboh dengan lelucon yang dibuatnya, sekaligus ada makna yang tersirat yaitu menyindir Fitri, Nia, dan Juli kalau mereka tidak punya kemampuan apa-apa untuk ikut audisi Ceribelle)
Uni       : “Iyo, karena tidak cocok sekali kau itu tiga orang pergi ikut begitu. Kalau pergi melawak
  cocokji.”
(Pernyataan yang dilontarkan Uni lebih mempertegas pernyataan yang dikatakan Iin. Itu artinya Uni setuju dengan maksud dari perkataan Uni)
Fitri      : “Jadi? Gue harus bilang WAH gitu?”
             (“Gue harus bilang WAH gitu” merupakan inspirasi dari sinetron Putih Abu-abu di SCTV. Maksud dari kalimat yang dikatakan Fitri dari konteks tersebut bahwa dia sangat tidak suka dengan apa yang dikatakn oleh Iin dan Uni.)
Nia, Tri, Juli and Fitri  : WAUHHH. Hahahahaha.
Uni       : “Edd, tongolomeki e.”
             (Merasa risih dengan tingkah laku dari Tri, Nia, Fitri, dan Juli.)
Tri        : “Hahahaha, lapar ka we.”
              (Membuat suasana menjadi berubah untuk menghindari pertengkaran antara teman-temannya. Dia bermaksud untuk mengalihkan pembicaraan walaupun sebenarnya dia tidak lapar.)
Fitri      : Saya juga kasiaan.”
Nia       : Biarmi kasiaan matikiiii tidak makankiiii.”
Fitri      : Siapa kasiaan ada nasinyaaa.”
Juli       : Kasiaaaaaaannnn, matimeki kasiaaaann dak makan.”
              (Kalimat-kalimat yang tercetak tebal merupakan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh mereka ditengah-tengah percakapan untuk membuat suasana lebih seru. Fitri hanya memancing dengan kata kasiaaan. Kemudian dengan respek Nia dan Juli mengerti maksud dari apa yang dikatakan oleh Fitri.)
Iin        : “Matimeko saja semua.”
              (Masih dalam kondisi yang senang untuk menyindir.)
Tri        : “Hahahahaha masih banyak dosamu semua, janganmeko dulu mati.”
             (Mengikuti konteks pernyataan dari Iin, padahal konteks sebelumnya yang dia katakanasangat berbeda dengan pernytaannya lagi.)
Uni       : “Kenapakah bahas-bahas mati lagi orang?”
Nia       : “Ioh. Ujung-ujungnya nanti surga dan neraka lagi itu dibahas.”
Tri        : “Mauka pale saya pergi masak. Siapaaa mau sudahkuuuu?” (Berteriak)
              (Merubah konteks percakapan pada konteks sebelumnya yang dia utarakan sendiri.)
ALL      : “SAYAAAAA.”
Tri        : “HAHAHAHAHAHHA.”
B.    Laporan Kegiatan
Lokasi  : Jalan Daeng Tata VII No. 4 (Pondok Andi Nur)
Hari     : Sabtu, 14 April 2012.
Waktu : Pukul 19.30-selesai.
Pemain: Tri, Fitri, Nia, Juli, Uni, dan Iin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar