Kridalaksana (2009: 24) meyatakan bahwa bahasa adalah
system lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Chaer (2009: 51) menambahkan
bahwa berbahasa merupakan penyampaian pikiran atau perasaan dari orang yang
berbicara mengenai masalah yang dihadapi dalam kehidupan budayanya. Jadi,
kesimpulannya ialah bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk
berkomunikasi, sedangkan berbahasa adalah proses penyampaian informasi dalam
berkomunikasi itu (Chaer, 2009: 30).
Berpikir berasal dari kata dasar pikir yang berarti apa
yang ada dalam hati, akal budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati,
pendapat, dan pertimbangan (Yuniar: 479). Sedangkan, berpikir adalah
menggunakan akal budi untuk menemukan jalan keluar, mempertimbangkan atau
memutuskan sesuatu (Yuniar: 479). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pikir adalah
pertimbangan atau pendapat serta akal budi, sedangkan berpikir adalah proses dalam
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan suatu perkara.
Sehubungan dengan itu, terdapat suatu masalah anatara
bahasa dan berpikir. Di dalam kajian psikolinguistik, ada dua hipotesis yang Kontroversial
yang tercermin dalam pertanyaan: mana yang lebih dahulu bahasa atau pikiran;
pikiran dahulu baru bahasa; atau keduanya hadir bersamaan (Chaer, 2009: 51).
Untuk menjawab hal tersebut maka berikut pembahasannya.
Mahmuda (2012: 39-40) meyimpulkan pendapat-pendapat
para ahli tentang masalah ini. Beberapa uraian para ahli mengenai keterkaitan
antara bahasa dan pikiran antara lain:
1.
Bahasa
memengaruhi pikiran
Pemahaman terhadap kata memengaruhi
pandangannya terhadap realitas. Pikiran manusia dapat terkondisikan oleh kata
yang manusia sendiri gunakan. Tokoh yang mendukung hubungan ini ialah Benyamin
Whorf dan gurunya, Edwar Shapir.
2.
Pikiran
memengaruhi bahasa
Pendukung pendapat ini adalah tokoh psikologi kognitif
yang tidak asing bagi manusia, yaitu Jean Piaget. Melalui observasi yang dilakukan oleh Piaget
terhadap perkembangan aspek kognitif anak. Ia melihat bahwa perkembangan aspek
kognitif anak akan memengaruhi bahasa yang digunakannya. Semakin tinggi aspek
tersebut, semakin tinggi bahasa yang digunakannya.
3.
Bahasa
dan pikiran saling memengaruhi
Hubungan timbal balik antara
kata-kata dan pikiran dikemukakan oleh Benyamin Vigotsky, seorang ahli semantik
berkebangsaan Rusia yang teorinya dikenal sebagai pembaharu teori Piaget. Ia
mengatakan bahwa bahasa dan pikiran saling memengaruhi. Penggabungan Vigotsky
terhadap kedua pendapat di atas banyak diterima oleh kalangan ahli
psikolinguistik kognitif
Dari
beberapa pandangan ahli di atas, penulis lebih condong memilih bahwa berpikir
terlebih dahulu barulah berbahasa kemudian. Penulis setuju dengan pendapat Jean
Piaget yang juga merupakan sarjana Prancis ini yang menyatakan bahwa pikiran
memengaruhi dan membentuk bahasa. Tanpa pikiran maka bahasa tidak akan ada.
Menurut beliau (Chaer, 2009: 54) bahwa pikiranlah yang menetukan aspek-aspek
sintaksis dan leksikon bahasa, bukan sebaliknya. Pendapat yang dikeluarkan oleh
Piaget bukannya tanpa dasar. Hal itu sudah dibuktikan dengan observasi yang
dilakukan terhadap aspek kognitif anak dengan simpulan bahwa aspek kognitif
tersebut memengaruhi bahasa yang digunakannya. Piaget juga menegaskan bahwa
kegiatan intelek (pemikiran) sebenarnya adalah aksi atau perilaku yang telah
dinuranikan dan dalam kegiatan sensomotor termasuk juga perilaku bahasa (Chaer,
2012: 55).
Penulis dapat memberikan simpulan
bahwa memang benar pikiran dahulu baru bahasa. Penulis sejalan dengan pendapat
Jean Piaget. Penulis menambahkan bahwa berbahasa tanpa berpikir dahulu bagaikan
orang yang mengigau. Dan tentu, untuk berbicara dan mengeluarkan setiap kata
demi kata itu, maka diperlukan suatu ilmu yang diolah oleh pemikiran terlebih
dahulu.
RUJUKAN:
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. KBBI Ofline. Pusat Bahasa
Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mahmuda. 2012. Psikolinguistik:
Kajian teoritik. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Yuniar, Tanti. Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia. Penerbit Agung Media Mulia.
(http://1.bp.blogspot.com/rozMFDxYdlQ/TXlkXyNu3VI/AAAAAAAAASE/uwb_tD7en5I/s160
/ think- before-you-speak.png, diakses tanggal 30 Mei
2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar