Rabu, 14 Maret 2012

A. Sekilas Biografi Avram Noam Chomsky Avram Noam Chomsky lahir di Philadephia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 7 Desember 1928. Chomsky sekarang berusia 83 tahun. Chomsky adalah seorang profesor linguistik dari Institut Teknologi Massachussets. Salah satu reputasi Chomsky di bidang linguistik terpahat lewat teorinya tentang tata bahasa generatif. Chomsky dibesarkan di tengah keluarga berpendidikan tinggi, pasangan Dr. William Zey Chomsky dan Elsie Simonofsky. Ayahnya dikenal sebagai ahli grmatika bahasa Ibrani yang terkemuka yang menulis sejumlah karya gramtika bahasa itu. Pada usia 12 tahun, Chomsky sudah membaca salah satu karya berat ayahnya tentang tata bahasa Ibrani abad ke-13. Selain memperkenalkan tradisi intelektual yang kelak melekat dalam diri Chomsky. Sementara ayahnya mewarisi tradisi kebebasan intelektual, ibunya yang memiliki kecenderungan kekiri-kirian (antikemapanan) menekankan pentingnya keseimbangan untuk bertindak sebagai pemikir yang sekaligus aktivis. Sang paman, suami kakak ibunya, ikut memengaruhi arah watak intelektual Chomsky dengan memperkenalkannya tokoh-tokoh pemikiran terkemuka, Sigmund Freud, dan berbagai aliran komunis seperti Karl Marx, Stalinis, Trotskys, Leninisme dan yang lain-lainnya. Toko pamannya, yang menjual berbagai Koran dan majalah di New York, menjadi tempat berkumpulnya para intelektual Yahudi di New York. Menurut Chomsky bahwa kelas pekerja Yahudi di New York memang berbeda. Intelektualitas mereka sangat tinggi, sekalipun sangat miskin. Banyak diantara mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka hidup di tengah lingkungan yang kaya secara intelektualitas dan hal tersebut sangat berpengaruh pada masa remaja Chomsky. Chomsky tidak hanya ahli di bidang linguistik tetapi beliau juga merambah ke studi politik. Chomsky telah menulis lebih dari 30 buku politik dengan beragam tema. Sejak 1965 hingga kini, dia menjelma menjadi salah satu tokoh intelektual yang paling kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Buku-buku bertema politiknya kerap dianggap terlalu radikal untuk diresensi atau ditampilkan di media AS. Selama lima dasawarsa ini, Chomsky telah menjalin kontrak secara langsung dengan lebih dari 60 penerbit di seluruh dunia. Baris-baris kalimat dalam tulisannya muncul di lebih dari 100 buku, mulai dari karya ilmiah tentang linguistik, politik, hingga kumpulan wawancara dan esai. B. Teori Avram Noam Chomsky Mengenai hubungan bahasa dan pemikiran Noam Chomsky mengajukan kembali teori klasik yang disebut hipotesis nurani (Chomsky, 1957, 1965, 1968 dalam Chaer, 2009: 56). Sebenarnya teori ini tidak secara langsung membicarakan hubungan bahasa dengan pemikiran, tetapi kita dapat menarik kesimpulan mengenai hal itu karena Chomsky sendiri menegaskan bahwa pengkajian bahasa membukakan perspektif yang baik dalam pengkajian proses mental (pemikiran) manusia. Noam Chomsky beranggapan bahwa pengaruh lingkungan bukan faktor penting dalam pemerolehan bahasa. Dalam belajar bahasa manusia telah memiliki kemampuan yang secara genetis telah diprogramkan. Pandangan ini beranggapan bahwa bahasa merupakan pemerian biologis yang sering disebut sebagai “hipotesis nurani (innteness hypothesis)”. Menurut pandangan ini, bahasa selalu kompleks dan mustahil dipelajari dalam waktu singkat.melalui metode seperti peniruan (imitation). Jadi, beberapa aspek penting yang menyangkut sistem bahasa pasti sudah ada pada manusia secara alamiah. Chomsky (1965,1975) tidak hanya terkesan pada kompleksnya bahasa, melainkan juga pada betapa banyak kesalahan dan penyimpangan kaidah pada pengucapan bahasa (performance). Manusia tidak mungkin belajar bahasa (pertama) dari manusia lain; selama belajar mereka menggunkan prinsip-prinsip yang membimbingnya menyusun tata bahasa. Belajar bahasa hanyalah menisikan detail dalam struktur yang sudah ada secara alamiah. Bahasa hanya dapa dikuasai manusia oleh manusia. Pandangan ini berlandaskan pada asumsi bahwa (1) perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetic), pola perkembangan bahasa sama pada pelbagai bahasa dan budaya (bersifat universal), dan lingkungan memiliki peranan yang kecil dalam proses pematangan berbahasa; (2) bahasa dikuasai dalam waktu yang singkat (anak usia 4 tahun sudah dapat berbicara mirip dengan orang dewasa); lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan cukup data bagi penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa. Chomsky (1979) menjelaskan bahwa anak sudah dibekali secara alamiah dengan “piranti penguasaan bahasa” (language acquisition devide (LAD). Alat yang merupakan pemberian biologis ini sudah diprogramkan untuk merinci butir-butir yang mungkin dari suatu bahasa. LAD dianggap sebagai suatu bagian fisiologis dari otak yang dikhususkan umtuk memroses bahasa dan tidak berkaitan dengan kemampuan kognitif yang lain. LAD membekali anak dengan kemampuan alamiah untuk berbahasa. Kelengkapan bahasa ini berisi sejumlah hipotesis bawaan. Lenneberg (Brown, 1980: 21) menjelaskan bahwa bahasa merupakan pola tingkah laku dan bentuk persepsi kecakapan mengkatagori serta mekanisme bahasa secara biologis telah ditentukan. Sebagai kemampuan bawaan, LAD terdiri dari: (1) Kecakapan untuk membedakan bunyi bahasa ke dalam sejumlah bunyi yang lain; (2) Kecakapan mengorganisasikan satuan bahasa ke dalam sejumalh kelas yang akan berkembang kemudian; (3) Pengetahuan tentang sistem bahasa yang mungkin dan yang tidak mungkin; (4) Kecakapan menggunakan sistem bahasa yang didasarkan pada penilaian perkembangan sistem linguistik sehingga dapat melhairkan sistem yang dirasakan mungkin di luar data lingusitik yang ditemukan. Keterangan LAD di atas menunjukkan bahwa LAD menyentuh berbagai aspek pemerolehan bahasa, misalnya aspek makna, abstraksi, dan kreativitas. Sebelum ini ada pandangan Von Humboldt yang tampak tidak konssten. Pada satu pihak Von Humboldt menyatakan keragaman bahasa-bahasa di dunia ini mencerminkan adanya keragaman pandangan hidup (weltanschauung); tetapi di pihak lain beliau berpendapat bahawa yang mendasari tiap-tiap bahasa manusia adalah satu sistem-universal yang menggambarkan keunikan intelek manusia. Oleh karena itu, Von Humboldt juga sependapat dengan pandangan rasionalis yang mengatakan bahwa bahasa tidaklah dipelajari oleh kanak-kanak dan tidak pula diajarkan oleh ibu-ibu, melainkan tumbuh sendiri dari dalam diri kanak-kanak itu dengan cara yangh telah ditentukan lebih dahulu (oleh alam) apabila keadaan-keadaan lingkungan yang sesuai terdapat. Pandangan Von Humboldt yang tidak konsisten itu dapat diperjelas oleh teori Chomsky. Menurut Chomsky yang sejalan dengan pandangan rasionalis, bahasa-bahasa yang ada di dunia adalah sama (karena didasari oleh suatu system yang universal) hanyalah pada tingkat dalamnya saja yang disebut struktur-dalam (deep structure). Pada tingkat luar atau struktur-luar (surface structure) bahasa itu berbeda-beda. Pada tingkat dalam bahasa itulah terdapat rumus-rumus tata bahasa yng mengatur proses-proses untuk memungkinkan aspek-aspek kreatif bahasa bekerja. Menurut Chomsky, Inti proses generatif bahasa (aspek kreatif) terletak pada tingkat dalam ini. Inti proses generatif bahasa merupakan alat semantic untuk menciptakan kalimat-kalimat baru yang tidak terbatas jumlahnya dan dinamai tata bahasa generatif. Hipotesis nurani berpendapat bahwa struktur-struktur dalam bahasa adalah sama. Struktur-dalam setiap bahasa bersifat otonom; dank arena itu tidak ada hubungannya dengan system kognisi (pemikiran) pada umumnya; termasuk keceerdasan. Hal ini sangat berbeda dengan hipotesis Sapir-Whorf yang mengganggap bahwa struktur-struktur yang mendasari bahasa-bahasa di dunia adalah berbeda-beda. Oleh karena itu, pandangan hidup atau cara berpikir para penutur bahasa-bahasa itu, yang tercermin dalam struktur-struktur itu adalah berbeda-beda pula. Teori Chomsky adalah teori linguistik modern yang paling menonjol yang mencerminkan kemampuan akal, membicarakan masalah-masalah kebahasaan dan pemerolehannya serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia. Dia mendasrkan teorinya pada asumsi bahwa bahsa menjadi bagian dari komponen manusia dan produk khas akal manusia. Chomsky melihat bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Manusia berbeda dengan hewan karena kemampuan berfikir dan kecerdasannya, serta kemampuannya berbahasa. Hal itulah yang menjadi aspek yang paling fundamental dalam aktivitas manusia. Oleh karena itu, sangat tidak logis jika bahasa yang sangat vital ini berubah bentuk menjadi susunan kata yang terstruktur, kosong dari makna. Dalam teorinya, Chomsky sangat menaruh perhatian pada kaidah yang diistilahkan dengan “sistem yang ada pada akal penutur bahasa yang berbentuk batin, yang diperolehnya semasa kecil” berdasarkan pemahamannya terhadap kaidah-kaidah itu, setiap penutur bahasa tertentu dengan bahasa ini akan mampu memahami kalimat atau susuna kata dengan mudah, sekalipun ia belum pernah menggunakannya. Chomsky berpendapat bahwa tujuan dari semua teori bahasa hendaknya dihubungkan dengan ilmu tentang kaidah-kaidah bahasa yang ada di dalam akal si penutur bahasa, yakni pengetahuan kaidah bahasa itu menjadikan penutur bahasa tertentu bias melahirkan atau menginovasikan semua kalimat-kalimat dengan benar di dalam bahasa yang dimaksud. Daftar pustaka: Anonim1. 2011. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/196302101987031-YAYAT_SUDARYAT/Buku_Psikolinguistik/Buku_Psikolinguistik/PSIKO.pdf. Diakes pada tanggal 9 Maret 2012. Anonim2. 2011. http://setiaselamanya.wordpress.com/2011/05/06/metodologi-pembelajaran-bahasa-arab-teori-kognitif/ Diakses pada tanggal 9 Maret 2012 Anonim3. 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Noam_Chomsky. Diakes pada tanggal 9 Maret 2012. Anonim4. 2011. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8323146. Diakses pada tanggal 9 Maret 2012. Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Mahmudah. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Makassar: Badan Penerbit UNM.

 Tugas II Materi Presentasi (Jumat, 16 Maret 2012)
Teori Noam Chomsky
A.    Sekilas Biografi Avram Noam Chomsky
Avram Noam Chomsky lahir di Philadephia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 7 Desember 1928. Chomsky sekarang berusia 83 tahun. Chomsky adalah seorang profesor linguistik dari Institut Teknologi Massachussets. Salah satu reputasi Chomsky di bidang linguistik terpahat lewat teorinya tentang tata bahasa generatif.
Chomsky dibesarkan di tengah keluarga berpendidikan tinggi, pasangan Dr. William Zey Chomsky dan Elsie Simonofsky. Ayahnya dikenal sebagai ahli grmatika bahasa Ibrani yang terkemuka yang menulis sejumlah karya gramtika bahasa itu. Pada usia 12 tahun, Chomsky sudah membaca salah satu karya berat ayahnya tentang tata bahasa Ibrani abad ke-13. Selain memperkenalkan tradisi intelektual yang kelak melekat dalam diri Chomsky. Sementara ayahnya mewarisi tradisi kebebasan intelektual, ibunya yang memiliki kecenderungan kekiri-kirian (antikemapanan) menekankan pentingnya keseimbangan untuk bertindak sebagai pemikir yang sekaligus aktivis.
Sang paman, suami kakak ibunya, ikut memengaruhi arah watak intelektual Chomsky dengan memperkenalkannya tokoh-tokoh pemikiran terkemuka, Sigmund Freud, dan berbagai aliran komunis seperti Karl Marx, Stalinis, Trotskys, Leninisme dan yang lain-lainnya. Toko pamannya, yang menjual berbagai Koran dan majalah di New York, menjadi tempat berkumpulnya para intelektual Yahudi di New York. Menurut Chomsky bahwa kelas pekerja Yahudi di New York memang berbeda. Intelektualitas mereka sangat tinggi, sekalipun sangat miskin. Banyak diantara mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka hidup di tengah lingkungan yang kaya secara intelektualitas dan hal tersebut sangat berpengaruh pada masa remaja Chomsky.
Chomsky tidak hanya ahli di bidang linguistik tetapi beliau juga merambah ke studi politik. Chomsky telah menulis lebih dari 30 buku politik dengan beragam tema. Sejak 1965 hingga kini, dia menjelma menjadi salah satu tokoh intelektual yang paling kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Buku-buku bertema politiknya kerap dianggap terlalu radikal untuk diresensi atau ditampilkan di media AS.
Selama lima dasawarsa ini, Chomsky telah menjalin kontrak secara langsung dengan lebih dari 60 penerbit di seluruh dunia. Baris-baris kalimat dalam tulisannya muncul di lebih dari 100 buku, mulai dari karya ilmiah tentang linguistik, politik, hingga kumpulan wawancara dan esai.

B.     Teori Avram Noam Chomsky
Mengenai hubungan bahasa dan pemikiran Noam Chomsky mengajukan kembali teori klasik yang disebut hipotesis nurani (Chomsky, 1957, 1965, 1968 dalam Chaer, 2009: 56). Sebenarnya teori ini tidak secara langsung membicarakan hubungan bahasa dengan pemikiran, tetapi kita dapat menarik kesimpulan mengenai hal itu karena Chomsky sendiri menegaskan bahwa pengkajian bahasa membukakan perspektif yang baik dalam pengkajian proses mental (pemikiran) manusia.
Noam Chomsky beranggapan bahwa pengaruh lingkungan bukan faktor penting dalam pemerolehan bahasa. Dalam belajar bahasa manusia telah memiliki kemampuan yang secara genetis telah diprogramkan. Pandangan ini beranggapan bahwa bahasa merupakan pemerian biologis yang sering disebut sebagai “hipotesis nurani (innteness hypothesis)”.
Menurut pandangan ini, bahasa selalu kompleks dan mustahil dipelajari dalam waktu singkat.melalui metode seperti peniruan (imitation). Jadi, beberapa aspek penting yang menyangkut sistem bahasa pasti sudah ada pada manusia secara alamiah. Chomsky (1965,1975) tidak hanya terkesan pada kompleksnya bahasa, melainkan juga pada betapa banyak kesalahan dan penyimpangan kaidah pada pengucapan bahasa (performance). Manusia tidak mungkin belajar bahasa (pertama) dari manusia lain; selama belajar mereka menggunkan prinsip-prinsip yang membimbingnya menyusun tata bahasa. Belajar bahasa hanyalah menisikan detail dalam struktur yang sudah ada secara alamiah.
Bahasa hanya dapa dikuasai manusia oleh manusia. Pandangan ini berlandaskan pada asumsi bahwa (1) perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetic), pola perkembangan bahasa sama pada pelbagai bahasa dan budaya (bersifat universal), dan lingkungan memiliki peranan yang kecil dalam proses pematangan berbahasa; (2) bahasa dikuasai dalam waktu yang singkat (anak usia 4 tahun sudah dapat berbicara mirip dengan orang dewasa); lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan cukup data bagi penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa.
Chomsky (1979) menjelaskan bahwa anak sudah dibekali secara alamiah dengan “piranti penguasaan bahasa” (language acquisition devide (LAD). Alat yang merupakan pemberian biologis ini sudah diprogramkan untuk merinci butir-butir yang mungkin dari suatu bahasa. LAD dianggap sebagai suatu bagian fisiologis dari otak yang dikhususkan umtuk memroses bahasa dan tidak berkaitan dengan kemampuan kognitif yang lain. LAD membekali anak dengan kemampuan alamiah untuk berbahasa. Kelengkapan bahasa ini berisi sejumlah hipotesis bawaan.
Lenneberg (Brown, 1980: 21) menjelaskan bahwa bahasa merupakan pola tingkah laku dan bentuk persepsi kecakapan mengkatagori serta mekanisme bahasa secara biologis telah ditentukan. Sebagai kemampuan bawaan, LAD terdiri dari:
(1)   Kecakapan untuk membedakan bunyi bahasa ke dalam sejumlah bunyi yang lain;
(2)   Kecakapan mengorganisasikan satuan bahasa ke dalam sejumalh kelas yang akan berkembang kemudian;
(3)   Pengetahuan tentang sistem bahasa yang mungkin dan yang tidak mungkin;
(4)   Kecakapan menggunakan sistem bahasa yang didasarkan pada penilaian perkembangan sistem linguistik sehingga dapat melhairkan sistem yang dirasakan mungkin di luar data lingusitik yang ditemukan.
Keterangan LAD di atas menunjukkan bahwa LAD menyentuh berbagai aspek pemerolehan bahasa, misalnya aspek makna, abstraksi, dan kreativitas.
Sebelum ini ada pandangan Von Humboldt yang tampak tidak konssten. Pada satu pihak Von Humboldt menyatakan keragaman bahasa-bahasa di dunia ini mencerminkan adanya keragaman pandangan hidup (weltanschauung); tetapi di pihak lain beliau berpendapat bahawa yang mendasari tiap-tiap bahasa manusia adalah satu sistem-universal yang menggambarkan keunikan intelek manusia. Oleh karena itu, Von Humboldt juga sependapat dengan pandangan rasionalis yang mengatakan bahwa bahasa tidaklah dipelajari oleh kanak-kanak dan tidak pula diajarkan oleh ibu-ibu, melainkan tumbuh sendiri dari dalam diri kanak-kanak itu dengan cara yangh telah ditentukan lebih dahulu (oleh alam) apabila keadaan-keadaan lingkungan yang sesuai terdapat.
Pandangan Von Humboldt yang tidak konsisten itu dapat diperjelas oleh teori Chomsky. Menurut Chomsky yang sejalan dengan pandangan rasionalis, bahasa-bahasa yang ada di dunia adalah sama (karena didasari oleh suatu system yang universal) hanyalah pada tingkat dalamnya saja yang disebut struktur-dalam (deep structure). Pada tingkat luar atau struktur-luar (surface structure) bahasa itu berbeda-beda. Pada tingkat dalam bahasa itulah terdapat rumus-rumus tata bahasa yng mengatur proses-proses untuk memungkinkan aspek-aspek kreatif bahasa bekerja. Menurut Chomsky, Inti proses generatif bahasa (aspek kreatif) terletak pada tingkat dalam ini. Inti proses generatif bahasa merupakan alat semantic untuk menciptakan kalimat-kalimat baru yang tidak terbatas jumlahnya dan dinamai tata bahasa generatif.
Hipotesis nurani berpendapat bahwa struktur-struktur dalam bahasa adalah sama. Struktur-dalam setiap bahasa bersifat otonom; dank arena itu tidak ada hubungannya dengan system kognisi (pemikiran) pada umumnya; termasuk keceerdasan. Hal ini sangat berbeda dengan hipotesis Sapir-Whorf yang mengganggap bahwa struktur-struktur yang mendasari bahasa-bahasa di dunia adalah berbeda-beda. Oleh karena itu, pandangan hidup atau cara berpikir para penutur bahasa-bahasa itu, yang tercermin dalam struktur-struktur itu adalah berbeda-beda pula.
Teori Chomsky adalah teori linguistik modern yang paling menonjol yang mencerminkan kemampuan akal, membicarakan masalah-masalah kebahasaan dan pemerolehannya serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia. Dia mendasrkan teorinya pada asumsi bahwa bahsa menjadi bagian dari komponen manusia dan produk khas akal manusia. Chomsky melihat bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Manusia berbeda dengan hewan karena kemampuan berfikir dan kecerdasannya, serta kemampuannya berbahasa. Hal itulah yang menjadi aspek yang paling fundamental dalam aktivitas manusia. Oleh karena itu, sangat tidak logis jika bahasa yang sangat vital ini berubah bentuk menjadi susunan kata yang terstruktur, kosong dari makna. Dalam teorinya, Chomsky sangat menaruh perhatian pada kaidah yang diistilahkan dengan “sistem yang ada pada akal penutur bahasa yang berbentuk batin, yang diperolehnya semasa kecil” berdasarkan pemahamannya terhadap kaidah-kaidah itu, setiap penutur bahasa tertentu dengan bahasa ini akan mampu memahami kalimat atau susuna kata dengan mudah, sekalipun ia belum pernah menggunakannya. Chomsky berpendapat bahwa tujuan dari semua teori bahasa hendaknya dihubungkan dengan ilmu tentang kaidah-kaidah bahasa yang ada di dalam akal si penutur bahasa, yakni pengetahuan kaidah bahasa itu menjadikan penutur bahasa tertentu bias melahirkan atau menginovasikan semua kalimat-kalimat dengan benar di dalam bahasa yang dimaksud.

Daftar pustaka:
Anonim3. 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Noam_Chomsky. Diakes pada tanggal 9 Maret 2012.
Anonim4. 2011. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8323146. Diakses pada tanggal 9 Maret 2012.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahmudah. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Makassar: Badan Penerbit UNM.

1 komentar: