Apakah Bahasa Memengaruhi Perilaku Manusia?
Pertanyaan
tersebut sebenarnya dimunculkan oleh Sabriani (dalam Mahmuda, 2012: 16). Dalam
buku itu disebutkan bahwa ada variabel lain yang berada di antara variabel
bahasa dan perilaku. Variabel tersebut ialah realita. Jika hal ini benar, maka
belum tentu bahasa memengaruhi perilaku manusia, bisa jadi realita atau
keduanya.
Pernyataan
di atas bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh anonim (2011) yang menyatakan
bahwa tentu saja bahasa dapat memengaruhi perilaku manusia. Mengapa? Karena
sesungguhnya, fungsi dan peranan bahasa sendiri dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai alat komunikasi, alat kontrol sosial, alat adaptasi sosial,alat
interpretasi diri, serta ekspresi diri.
Dari kedua pernyataan di atas, penulis lebih condong pada pendapat anonim
(2011) yang menyatakan bahwa tentu bahasa dapat memengaruhi perilaku manusia tanpa
menafikkan pernyatan yang dikeluarkan oleh Mahmudah dalam bukunya. Mengapa
penulis berpendapat demikian? Semisal diambil contoh bahwa bahasa adalah alat
komunikasi. Anonim (2011) menjelaskan bahwa
hal itu dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari, dibutuhkan sesuatu yang dapt
digunakan untuk berbicara terhadap orang lain, yaitu alat komunikasi dan bahasa
adalah alat komunikasi yang sangat baik untuk menyampaikansesuatu maksud kepada
orang lain. Dengan berbahasa yang baik dan benar serta cara penyampaian yang
sopan disertai intonasi yang pas,akan membuat orang lain yang mendengar menjadi
paham dan mengerti maksud dan tujuan kita menyampaikan sesuatu. Dengan
berkomunikasi yang baik secara tidak langsung akan menunjukkan kepada orang
lain bahwa si pembicara mempunyai perilaku yang baik, seperti sopan santun.
Sebutkan Contoh Hubungan Bahasa dan Perilaku dalam Kehidupan
Sehari-hari?
Selain contoh dan pejelasan di atas, penulis akan
memaparkan contoh lainnya. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi
sebagai alat kontrol sosial. Dalam hal ini, bahasa sangat efektif dan tentu
berhubungan dengan perilaku manusia. Anonim (2011) mengungkapkan bahwa hal ini
dapat diterapkan pada diri pribadi sendiri maupun pada masyarakat. Sebagai alat
kontrol sosial, kegiatan berbahasa dapat memberikan cara untuk memeroleh
pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu,
dapat pula dipelajari untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain
mengenai suatu masalah.
Anonim
menambahkan bahwa fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial salah satunya
adalah sebagai alat peredam rasa marah. Contohnya ialah menulis. Menulis bisa
digunakan sebagai salah satu cara yang sangat efektif untuk meredahkan rasa
marah. Dengan membiasakan diri menuangkan rasa kesal dan marah ke dalam bentuk
tulisan, tentunya dengan gaya tulisan yang masih sopan dan mengindari kata-kata
seperti mengumpat. Pada akhirnya, rasa marah akan berangsur-angsur menghilang
dan orang yang menulis akan dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan
tenang.
Contoh yang dikemukakan oleh penulis sendiri ialah bahasa bisa digunakan
untuk menasehati. Hal ini selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila
seorang ayah menasehati anaknya ketika berbuat kesalahan, tentu dengan nasehat
yang lembut, maka nasehat tersebut perlahan dapat diterima oleh anaknya dengan
mengubah perilaku buruknya menjadi lebih baik.
Sebutkan contoh hubungan bahasa dan realita dalam
kehidupan sehari-hari?
Mahmuda (2012: 18) menyatakan
bahwa realita mencakup segala sesuatu yang berada di luar bahasa. Dalam
kehidupan sehari-hari, setiap komunikasi umumnya menggunakan bahasa, karena
memang alat komunikasi tersebut ialah bahasa. Berpatokan dengan pernyataan
Mahmuda, maka setiap bahasa mewakili realita yang ada dalam kehidupan penutur
maupun mitra tuturnya. Pada hakikatnya, apa yang diucapkan (dibahasakan) semua
mempunyai hubungan dengan kehidupan kenyataan.
Fodor (dalam Mahmuda, 2012: 17) memberikan contoh bahwa
kata cecak memiliki hubungan kausal
dengan referennya atau binatangnya. Artinya, binatang itu disebut cecak karena
suaranya kedengarannya seperti cak-cak-cak (dalam perkara tanda dan simbol).
Contoh yang penulis berikan sendiri ialah kata meja. Jika dalam bahasa disebut meja,
maka realitanya, meja dalam kehidupan sehari-hari ialah perkakas (perabot)
rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki sebagai
penyangganya (bermacam-macam bentuk dan gunanya) (KBBIMobile, 2008).
Sumber acuan:
Anonim. 2011. Apakah Bahasa dapat Mempengaruhi Perilaku Manusia. (Online) (http://chacaatmika.blogspot.com), diakses tanggal 8
Maret 2011)
Pusat Bahasa. 2008. KBBIMobile. Departemen Pendidikan
Nasional.
Mahmuda. 2012. Psikolinguistik: Kajian Teoritik.
Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar