Kamis, 22 Maret 2012

Andi Musliana - 105104059


Nama               : Andi Musliana
Nim/kelas        : 105104059
Prodi   : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

TUGAS 2 PSIKOLINGUISTIK

Pertanyaan : kemukakan pendapat anda tentang kerterkaitan antara pikiran mempengaruhi bahasa, bahasa mempengaruhi pikiran, atau bahasa dan pikiran saling mempengaruhi, yang berlandaskan teori-teori yang ada.
Jawaban: 

Jean Piaget, ahli psikologi kognitif mengatakan bahwa pikiranlah yang membentuk bahasa tanpa pikiran bahasa tidak akan ada. Pikiranlah yang membentuk bahasa seperti seperti sintaksis dan leksikon. Dalam penelitiannya, melalui teori pertumbuhan kognisi, mengatakan bahwa seorang anak mempelajari segala sesuatu mengenai dunia melalui tindakan-tindakan dari perilakunya kemudian baru melalui bahasa.
Lebih lanjut dengan tegas Piaget mengatakan bahwa bahasa merupakan tahapan kedua dalam perkembagan sesudah perkembangan kognisi dan pikiran. karena ketidakmampuan intelektualitas mereka (anak) belum berkembang dan memadai, sehingga mereka tidak memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berkomunikasi melalui bahasa
Bahasa hanya sebagai instrumen kepada anak untuk beranjak untuk lebih jauh. Namun yang jelas gambaran benda dan keadaan dunia dan manipulasi dalam otak anak tidak memerlukan bahasa. Perkembangan pikiran terjadi lebih dahulu dari pada perkembangan bahasa.
 Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Noam Chomsky walaupun bayi sejak dini sudah memiliki seperangkat pemerolehan bahasa (Language Acquisition Devices-LAD), namun LAD itu belum berfungsi. LAD berkembang ketika kognisi sudah berkembang. Karena kognisi atau pikiran mereka belum berkembang, sehingga mereka tidak mampu berbicara seperti orang dewasa. Kemudian, jika aktivitas kognisi dan pikiran serta ide berkembang, anak akan mulai menggunakan bahasa.
Berdasarkan dari teori tersebut, saya pendapat bahwa pikiranlah yang mempengaruhi bahasa, hal ini dikarenakan Pikiran yang menentukan bahasa. Misalanya ketika kita melatih anak-anak usia balita belajar berbahasa  seorang anak berusaha mengembangkan bahasannya secara perlahan lahan dengan menggunakan pikirannya. Dalam ilustrasi  ini, anak mencoba berpikir dan memperbaiki ujaran belum sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, tetapi anak dengan jelas melakukan suatu proses berpikir sebelum berujar. Contoh lain, yaitu ketika seseorang dalam keadaan marah, atau emosi pikiran akan kacau dan hal ini sangat berpengaruh pada penggunaan bahasa yang bahasa yang juga kacau, baik dalam pilihan kata, struktur kalimat maupun unsur suprsegmental


Tidak ada komentar:

Posting Komentar