Nama : Andi Musliana
Nim/kelas : 105104059
Prodi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
TUGAS 2 PSIKOLINGUISTIK
Pertanyaan : kemukakan pendapat anda tentang
kerterkaitan antara pikiran mempengaruhi bahasa, bahasa mempengaruhi pikiran,
atau bahasa dan pikiran saling mempengaruhi, yang berlandaskan teori-teori yang
ada.
Jawaban:
Jean Piaget, ahli psikologi kognitif mengatakan
bahwa pikiranlah yang membentuk bahasa tanpa pikiran bahasa tidak akan ada.
Pikiranlah yang membentuk bahasa seperti seperti sintaksis dan leksikon. Dalam
penelitiannya, melalui teori pertumbuhan kognisi, mengatakan bahwa seorang anak
mempelajari segala sesuatu mengenai dunia melalui tindakan-tindakan dari perilakunya
kemudian baru melalui bahasa.
Lebih lanjut dengan tegas Piaget mengatakan bahwa
bahasa merupakan tahapan kedua dalam perkembagan sesudah perkembangan kognisi
dan pikiran. karena ketidakmampuan intelektualitas mereka (anak) belum
berkembang dan memadai, sehingga mereka tidak memiliki kesadaran dan kemampuan
untuk berkomunikasi melalui bahasa
Bahasa hanya sebagai instrumen kepada anak untuk
beranjak untuk lebih jauh. Namun yang jelas gambaran benda dan keadaan dunia
dan manipulasi dalam otak anak tidak memerlukan bahasa. Perkembangan pikiran
terjadi lebih dahulu dari pada perkembangan bahasa.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan
oleh Noam Chomsky walaupun bayi sejak dini sudah memiliki seperangkat
pemerolehan bahasa (Language Acquisition Devices-LAD), namun LAD
itu belum berfungsi. LAD berkembang ketika kognisi sudah berkembang. Karena
kognisi atau pikiran mereka belum berkembang, sehingga mereka tidak mampu
berbicara seperti orang dewasa. Kemudian, jika aktivitas kognisi dan pikiran
serta ide berkembang, anak akan mulai menggunakan bahasa.
Berdasarkan dari teori tersebut, saya pendapat bahwa
pikiranlah yang mempengaruhi bahasa, hal ini dikarenakan Pikiran yang
menentukan bahasa. Misalanya ketika kita melatih anak-anak usia balita belajar
berbahasa seorang anak berusaha
mengembangkan bahasannya secara perlahan lahan dengan menggunakan pikirannya.
Dalam ilustrasi ini, anak mencoba
berpikir dan memperbaiki ujaran belum sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia,
tetapi anak dengan jelas melakukan suatu proses berpikir sebelum berujar.
Contoh lain, yaitu ketika seseorang dalam keadaan marah, atau emosi pikiran
akan kacau dan hal ini sangat berpengaruh pada penggunaan bahasa yang bahasa
yang juga kacau, baik dalam pilihan kata, struktur kalimat maupun unsur
suprsegmental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar