Jumat, 23 Maret 2012

KARDINA_TUGAS II

PSIKOLINGUISTIK
TUGAS II
KARDINA
105104035
*      Manakah yang lebih dahulu, berpikir atau berbahasa? Jelaskan berdasarkan ide-ide rasional Anda serta dukungan dari teori yang ada ada!
Jawab:
Menurut saya, berbahasa dulu kemudian berpikir, karena seseorang berpikir dengan menggunakan alat yang disebut dengan simbol-simbol atau bahasa. Bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di dalamnya, yaitu segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan pemahaman manusia. Oleh karena itu memahami bahasa akan memungkinkan untuk memahami bentuk-bentuk pemahaman manusia.
Bahasa juga merupakan media manusia berpikir secara abstrak dimana objek-objek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai tentang sebuah objek, meskipun objek itu tidak dapat terinderakan saat proses berpikir itu dilakukan. Karena itulah Manusia tidak dapat berbuat apa-apa tanpa menggunakan bahasa termasuk ketika manusia sedang berpikir.
sebuah uraian yang cukup menarik mengenai keterkaitan antara bahasa dan pikiran yang dinyatakan oleh Saphir dan Whorf. saphir dan Whorf menyatakan bahwa pikiran ditentukan oleh klasifikasi dari bahasa tertentu yang digunakan manusia (Schlenker, 2004). Sapir dan Worf mengatakan bahwa tidak ada dua bahasa yang memiliki kesamaan untuk dipertimbangkan sebagai realitas sosial yang sama. Sapir dan Worf menguraikan dua hipotesis mengenai keterkaitan antara bahasa dan pikiran. 
1.      Hipotesis pertama adalah lingusitic relativity hypothesis yang menyatakan bahwa perbedaan struktur bahasa secara umum paralel dengan perbedaan kognitif non bahasa (nonlinguistic cognitive). Perbedaan bahasa menyebabkan perbedaan pikiran orang yang menggunakan bahasa tersebut. 
2.      Hipotesis kedua adalah linguistics determinism yang menyatakan bahwa struktur bahasa mempengaruhi cara inidvidu mempersepsi dan menalar dunia perseptual. Dengan kata lain, struktur kognisi manusia ditentukan oleh kategori dan struktur yang sudah ada dalam bahasa. 
Pengaruh bahasa terhadap pikiran dapat terjadi melalui habituasi dan beroperasinya aspek formal bahasa, misalnya gramar dan leksikon. Whorf mengatakan “grammatical and lexical resources of individual languages heavily constrain the conceptual representations available to their speakers”. Gramar dan leksikon dalam sebuah bahasa menjadi penentu representasi konseptual yang ada dalam pengguna bahasa tersebut. Selain habituasi dan aspek formal bahasa, salah satu aspek yang dominan dalam konsep Whorf dan Sapir adalah masalah bahasa mempengaruhi kategorisasi dalam persepsi manusia yang akan menjadi premis dalam berpikir.
Manusia hanya akan dapat berkata dan memahami satu dengan lainnya dalam kata-kata yang terbahasakan. Bahasa yang dipelajari semenjak anak-anak bukanlah bahasa yang netral dalam mengkoding realitas objektif. Bahasa memiliki orientasi yang subjektif dalam menggambarkan dunia pengalaman manusia. Orientasi inilah yang selanjutnya mempengaruhi bagaimana manusia berpikir dan berkata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar