PEMBAHASAN
ASPEK
NEUROLOGI BAHASA
1.
Struktur
Fungsi, dan Pertumbuhan Otak
Otak
adalah salah satu komponen dalam system saraf manusia. Komponen lainnya adalah
sumsum tulang belakang atau medulla spinalis dan saraf tepi. Otak adalah organ yang paling
penting dalam tubuh manusia. Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh.
Proses pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni
sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak yang
mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru.
Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
Berdasarkan hasil
penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badan
ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Otak
seorang bayi ketika baru dilahirkan beratnya hanyalah kira-kira 25% dari berat
otak orang dewasa; sedangkan makhluk primate lain seperti kera dan simpanse
adalah 70% dari otak dewasa (Menyuk, 1971:31). Sewaktu dewasa manusia mempunyai
otak seberat 1350 gram, sedangkan simpanse dewasa hanya 450 gram (Slobin,
1971:118). Perbedaan otak manusia dan otak makhluk lain seperti kera dan
simpanse, bukan hanya terletak pada beratnya saja, melainkan juga pada struktur
dan fungsinya. Pada otak manusia ada bagian-bagian yang sifatnya dapat disebut
manusiawi, seperti bagian-bagian yang berkenaan dengan pendengaran, ujaran,
pengontrolan alat ujaran, dan sebagainya.
Pada
otak makhluk lain tidak ada bagian-bagian yang berkenaan dengan ujaran itu.
Sebaliknya pada otak makhluk lain, banyak bagian yang berhubungan dengan
insting. Otak terdiri dari dua hemisfer (belahan), yaitu hemisfer kiri dan
hemisfer kanan, yang dihubungkan oleh korpus kolosum. Tiap-tiap hemisfer
terbagi lagi dalam bagian-bagian besar yang disebut sebagai lobus, yaitu lobus
frontalis, lobus paritelis, lobus oksipitalis, dan lobus temporalis.
Permukaan otak yang disebut sebagai korteks
serebri tampak berkelok-kelok membentuk lekukan (disebut sulkus) dan benjolan
(disebut girus). Dengan adanya sulkus dan girus ini permukaan otak yang disebut
korteks serebri itu menjadi lebih luas. Korteks serebri ini mempunyai peranan
penting baik pada fungsi elementer, seperti pergerakan, perasaan dan
pancaindra, maupun pada fungsi yang lebih tinggi dan kompleks yaitu fungsi
mental, atau fungsi luhur atau fungsi kortikal (dari kata korteks) yang terdiri
dari isi pikiran manusia, ingatan atau memori, emosi, persepsi, organisasi
gerak dan aksi, dan juga fungsi bicara (bahasa).
Baik otak kiri maupun
kanan membutuhkan stimulasi yang seimbang agar fungsi-fungsinya bisa berkembang
secara optimal. Tak mungkin hanya merangsang otak kiri atau otak kanan saja.
Para pakar psikologi menilai, jika stimulasi dilakukan secara seimbang, maka
tak hanya unsur kecerdasan yang akan meningkat melainkan kepribadian anak di
kemudian hari.
Contoh menstimulasi
otak kiri dan kanan di antaranya ketika ibu menyusui, dendang kanlah lagu-lagu
yang terasa nikmat serta belai dan sentuhlah si bayi dengan lembut. Ajak pula
si kecil berbicara meskipun ia belum bisa menjawab ucapan ibu atau ayah nya.
Nah, melodi dari lagu akan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan lirik lagu
yang didendangkan ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang jelas,
stimulasi terhadap bayi mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain, aman,
dan nyaman.
Perkembangan
atau pertumbuhan otak manusia menurut volpe (1987) terdiri atas 6 tahap, yaitu
:
1.
Pembentukan tabung neural
2.
Profilerasi selular membentuk calon sel
neuron dan glia.
3.
Perpindahan selular dari germinal
subependemal ke korteks.
4.
Deferesiasi selular menjadi neuron
spesifik.
5.
Perkembangan akson dan dendrite yang
menyebabkan bertambahnya sinaps (perkembangan dendrite tergantung fungsi daerah
tersebut).
6.
Elimenasi selektif neuron, sinaps, dan
sebagainya untuk spesifikasi.
Perkembangan
tahap 1 sampai 4 pada masa kandungan, dan tidak dipengaruhi oleh dunia luar,
sedangkan tahap 5 dan 6 berlangsung terus setelah lahir, dan dipengaruhi oleh
dunia luar atau keadaan sekitarnya (Goodman, 1987)
Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18 bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia). Oleh karena itu, dua pertama kehidupan disebut juga sebagai masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18 bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia). Oleh karena itu, dua pertama kehidupan disebut juga sebagai masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
B. Fungsi otak manusia
Secara Fisiologi dalam ilmu kedokteran, bagian Otak yang
mempunyai fungsi untuk berpikir, diklasifikasikan menjadi dua belahan yaitu
belahan kanan dan belahan kiri. Belahan kiri berfungsi untuk menggerakan
anggota tubuh sebelah kanan sedangkah belahan otak kanan berfungsi menggerakkan
anggota tubuh yang sebelah kiri. Sedangkan dalam proses berpikir, otak kiri
mempunyai sifat untuk berpikir analisis, konvergen, dan linear. Sedangkan otak
kanan mempunyai sifat berfikir secara holistik, divergen dan acak. Oleh karena
itulah otak kiri sangat bagus dalam melakukan sesuatu yang sifatnya matematis,
logika dan analisis. Sedangkan otak kanan mempunyai kemampuan berfikir yang
tidak berurutan dan terstruktur sehingga bagus dalam melakukan proses
berimajinasi dalam bidang seni, desain maupun kreativitas, maupun dalam
pengelolaan emosi dan hubungan antar manusia.
Ketidakmengertian tentang perbedaan cara berpikir kedua otak
itulah yang menyebabkan kita lebih menghargai kemampuan otak kiri. Sistem
pendidikan pun mendukung ke arah itu yang bisa dilihat ketika menjawab soal
ujian diharapkan siswa menjawab satu macam jawaban yang tepat (konvergen).
Karena yang dilatih adalah otak kiri saja, maka otak kanan yang mewakili dunia
kreatifitas menjadi terbelenggu.
Pemikir otak kanan banyak digunakan oleh kalangan seniman,
ahli desain grafis, pengusaha, dan peneliti. Otak kanan dengan keunikan
sifatnya membuat kita mampu memecahkan masalah ketika proses berpikir linear
yang dikerjakan otak kiri sudah menemui jalan buntu.
Apabila Kita perhatikan di zaman sekarang, penggunaan otak
kiri sudah banyak digantikan oleh alat yang kita sebut komputer. Dari mulai
hitung-hitungan sederhana, hingga program-program yang canggih sudah mulai
diambil alih oleh komputer yang sangat akurat presisinya. Bisa kita katakan
bahwa pekerjaan manusia yang tersisa dan tidak bisa diambil alih oleh komputer
adalah kemampuan seni. Sampai sekarang, belum ada computer yang bisa membedakan
apakah seorang wanita itu cantik atau tidak cantik. Karena itu dengan otak
kananlah kita bisa unggul dari komputer.
Allah menciptakan segala sesuatu ada manfaatnya termasuk
otak yang jelas-jelas kita rasakan kekuatannya. Otak kanan dengan
karakteristiknya dan otak kiri dengan sifat-sifatnya akan menjadi lebih
bermanfaat apabila digunakan secara komplementer. Kita kita ingin mendapatkan
gambaran yang utuh tentang sesuatu hal, maka kita gunakan otak kanan kita,
sedangkan untuk menganalisis perbagian, kita gunakan otak kiri kita. Seorang
pengusaha ketika mencari ide usaha akan menggunakan otak kanannya yang kreatif,
dan setelah ide tersebut didapatkan, barulah otak kiri yang menyusun estimasi
analisis Return of Invesment, Laba Rugi dan sebagainya.
Banyak cara yang dilakukan untuk mensinkronkan kedua otak
kita. Misalnya dengan melakukan senam otak, membuat peta pikiran ketika membuat
catatan, mengasosiasikan dengan imaginasi ketika menghapal dan berhitung dan
lain sebagainya. Karena telah terbukti bahwa otak kanan berkaitan dengan "long
term memory".
Di masa yang akan datang, bisa jadi peranan pemikir otak
kanan lebih banyak dicari dan lebih menjanjikan daripada sekedar menjadi
pemikir otak kiri. Oleh karena itu maka tidak ada kata terlambat untuk mulai
mengaktifkan sisi kanan otak kita.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudah.
2012. Psikolinguistik Kajian Teori.
Makassar: Universitas Negeri Makasssar.
Arifuddin.
2010. Neuropsikolinguistik. Mataram:
Rajawali Pers
Kridalaksana,
Harimurti. 1983. Kamus Linguistik.
Jakarta: Gramedia
Abdul Chaer. 2003. Psikolinguistik:
Kajian Teoretik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar