Kamis, 03 Mei 2012

Fadilah Neyarasmi-105104060 (Tugas Presentasi)


PEMBAHASAN
ASPEK NEUROLOGI BAHASA

1.      Struktur Fungsi, dan Pertumbuhan Otak
Otak adalah salah satu komponen dalam system saraf manusia. Komponen lainnya adalah sumsum tulang belakang atau medulla spinalis dan saraf tepi. Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh manusia. Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh. Proses pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak yang mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru.
Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.
Berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badan
ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Otak seorang bayi ketika baru dilahirkan beratnya hanyalah kira-kira 25% dari berat otak orang dewasa; sedangkan makhluk primate lain seperti kera dan simpanse adalah 70% dari otak dewasa (Menyuk, 1971:31). Sewaktu dewasa manusia mempunyai otak seberat 1350 gram, sedangkan simpanse dewasa hanya 450 gram (Slobin, 1971:118). Perbedaan otak manusia dan otak makhluk lain seperti kera dan simpanse, bukan hanya terletak pada beratnya saja, melainkan juga pada struktur dan fungsinya. Pada otak manusia ada bagian-bagian yang sifatnya dapat disebut manusiawi, seperti bagian-bagian yang berkenaan dengan pendengaran, ujaran, pengontrolan alat ujaran, dan sebagainya.
Pada otak makhluk lain tidak ada bagian-bagian yang berkenaan dengan ujaran itu. Sebaliknya pada otak makhluk lain, banyak bagian yang berhubungan dengan insting. Otak terdiri dari dua hemisfer (belahan), yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan, yang dihubungkan oleh korpus kolosum. Tiap-tiap hemisfer terbagi lagi dalam bagian-bagian besar yang disebut sebagai lobus, yaitu lobus frontalis, lobus paritelis, lobus oksipitalis, dan lobus temporalis. 
 Permukaan otak yang disebut sebagai korteks serebri tampak berkelok-kelok membentuk lekukan (disebut sulkus) dan benjolan (disebut girus). Dengan adanya sulkus dan girus ini permukaan otak yang disebut korteks serebri itu menjadi lebih luas. Korteks serebri ini mempunyai peranan penting baik pada fungsi elementer, seperti pergerakan, perasaan dan pancaindra, maupun pada fungsi yang lebih tinggi dan kompleks yaitu fungsi mental, atau fungsi luhur atau fungsi kortikal (dari kata korteks) yang terdiri dari isi pikiran manusia, ingatan atau memori, emosi, persepsi, organisasi gerak dan aksi, dan juga fungsi bicara (bahasa).
Baik otak kiri maupun kanan membutuhkan stimulasi yang seimbang agar fungsi-fungsinya bisa berkembang secara optimal. Tak mungkin hanya merangsang otak kiri atau otak kanan saja. Para pakar psikologi menilai, jika stimulasi dilakukan secara seimbang, maka tak hanya unsur kecerdasan yang akan meningkat melainkan kepribadian anak di kemudian hari.
Contoh menstimulasi otak kiri dan kanan di antaranya ketika ibu menyusui, dendang kanlah lagu-lagu yang terasa nikmat serta belai dan sentuhlah si bayi dengan lembut. Ajak pula si kecil berbicara meskipun ia belum bisa menjawab ucapan ibu atau ayah nya. Nah, melodi dari lagu akan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan lirik lagu yang didendangkan ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang jelas, stimulasi terhadap bayi mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain, aman, dan nyaman.
Perkembangan atau pertumbuhan otak manusia menurut volpe (1987) terdiri atas 6 tahap, yaitu :
1.         Pembentukan tabung neural
2.         Profilerasi selular membentuk calon sel neuron dan glia.
3.         Perpindahan selular dari germinal subependemal ke korteks.
4.         Deferesiasi selular menjadi neuron spesifik.
5.         Perkembangan akson dan dendrite yang menyebabkan bertambahnya sinaps (perkembangan dendrite tergantung fungsi daerah tersebut).
6.         Elimenasi selektif neuron, sinaps, dan sebagainya untuk spesifikasi.
Perkembangan tahap 1 sampai 4 pada masa kandungan, dan tidak dipengaruhi oleh dunia luar, sedangkan tahap 5 dan 6 berlangsung terus setelah lahir, dan dipengaruhi oleh dunia luar atau keadaan sekitarnya (Goodman, 1987)
Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18 bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia). Oleh karena itu, dua pertama kehidupan disebut juga sebagai masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
B. Fungsi otak manusia
Secara Fisiologi dalam ilmu kedokteran, bagian Otak yang mempunyai fungsi untuk berpikir, diklasifikasikan menjadi dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Belahan kiri berfungsi untuk menggerakan anggota tubuh sebelah kanan sedangkah belahan otak kanan berfungsi menggerakkan anggota tubuh yang sebelah kiri. Sedangkan dalam proses berpikir, otak kiri mempunyai sifat untuk berpikir analisis, konvergen, dan linear. Sedangkan otak kanan mempunyai sifat berfikir secara holistik, divergen dan acak. Oleh karena itulah otak kiri sangat bagus dalam melakukan sesuatu yang sifatnya matematis, logika dan analisis. Sedangkan otak kanan mempunyai kemampuan berfikir yang tidak berurutan dan terstruktur sehingga bagus dalam melakukan proses berimajinasi dalam bidang seni, desain maupun kreativitas, maupun dalam pengelolaan emosi dan hubungan antar manusia.
Ketidakmengertian tentang perbedaan cara berpikir kedua otak itulah yang menyebabkan kita lebih menghargai kemampuan otak kiri. Sistem pendidikan pun mendukung ke arah itu yang bisa dilihat ketika menjawab soal ujian diharapkan siswa menjawab satu macam jawaban yang tepat (konvergen). Karena yang dilatih adalah otak kiri saja, maka otak kanan yang mewakili dunia kreatifitas menjadi terbelenggu.
Pemikir otak kanan banyak digunakan oleh kalangan seniman, ahli desain grafis, pengusaha, dan peneliti. Otak kanan dengan keunikan sifatnya membuat kita mampu memecahkan masalah ketika proses berpikir linear yang dikerjakan otak kiri sudah menemui jalan buntu.
Apabila Kita perhatikan di zaman sekarang, penggunaan otak kiri sudah banyak digantikan oleh alat yang kita sebut komputer. Dari mulai hitung-hitungan sederhana, hingga program-program yang canggih sudah mulai diambil alih oleh komputer yang sangat akurat presisinya. Bisa kita katakan bahwa pekerjaan manusia yang tersisa dan tidak bisa diambil alih oleh komputer adalah kemampuan seni. Sampai sekarang, belum ada computer yang bisa membedakan apakah seorang wanita itu cantik atau tidak cantik. Karena itu dengan otak kananlah kita bisa unggul dari komputer.
Allah menciptakan segala sesuatu ada manfaatnya termasuk otak yang jelas-jelas kita rasakan kekuatannya. Otak kanan dengan karakteristiknya dan otak kiri dengan sifat-sifatnya akan menjadi lebih bermanfaat apabila digunakan secara komplementer. Kita kita ingin mendapatkan gambaran yang utuh tentang sesuatu hal, maka kita gunakan otak kanan kita, sedangkan untuk menganalisis perbagian, kita gunakan otak kiri kita. Seorang pengusaha ketika mencari ide usaha akan menggunakan otak kanannya yang kreatif, dan setelah ide tersebut didapatkan, barulah otak kiri yang menyusun estimasi analisis Return of Invesment, Laba Rugi dan sebagainya.
Banyak cara yang dilakukan untuk mensinkronkan kedua otak kita. Misalnya dengan melakukan senam otak, membuat peta pikiran ketika membuat catatan, mengasosiasikan dengan imaginasi ketika menghapal dan berhitung dan lain sebagainya. Karena telah terbukti bahwa otak kanan berkaitan dengan "long term memory".
Di masa yang akan datang, bisa jadi peranan pemikir otak kanan lebih banyak dicari dan lebih menjanjikan daripada sekedar menjadi pemikir otak kiri. Oleh karena itu maka tidak ada kata terlambat untuk mulai mengaktifkan sisi kanan otak kita.


DAFTAR PUSTAKA
Mahmudah. 2012. Psikolinguistik Kajian Teori. Makassar: Universitas Negeri Makasssar.
Arifuddin. 2010. Neuropsikolinguistik. Mataram: Rajawali Pers
Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Abdul Chaer. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar